kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Inaplas Ungkap Nasib Industri Kimia Jika Pemerintah Setop Impor Garam pada 2027


Minggu, 16 November 2025 / 19:02 WIB
Inaplas Ungkap Nasib Industri Kimia Jika Pemerintah Setop Impor Garam pada 2027
ILUSTRASI. abdul.basith@kontan.co.id-Lokasi panen garam di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (21/8). (KONTAN/Abdul Basith).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Menurut Fajar, pemenuhan swasembada garam untuk kebutuhan konsumsi lebih memungkinkan tercapai. Tapi untuk garam industri, produksi garam lokal harus mampu memenuhi standar kualitas, volume, serta harga yang masuk dalam keekonomian pelaku usaha.

Fajar membeberkan, kualitas garam industri mesti memenuhi kadar kemurnian 99,8%. Secara volume, pengiriman garam industri umumnya mencapai 50.000 ton dalam sekali angkut. Dus, perlu ada kesiapan dari sisi infrastruktur pelabuhan.

Supaya bisa memenuhi kebutuhan garam industri sebanyak 3 juta ton, Fajar memperkirakan butuh lahan produksi sekitar 70.000 - 100.000 hektare. "Nah, ini bisa nggak dalam waktu dua tahun menyiapkan itu?" ujar Fajar.

Baca Juga: Industri Farmasi Wanti-Wanti Dampak Setop Impor Garam

Dia melanjutkan, wilayah untuk produksi garam industri juga memerlukan kriteria tersendir, terutama mempertimbangkan kadar garam yang tinggi serta cuaca dengan paparan panas yang mencukupi.

Dus, Fajar mengatakan wilayah yang paling cocok untuk memproduksi garam industri adalah Indonesia timur bagian selatan.

"Spesifik sudah mengarah ke sana, tinggal investasinya saja (membangun infrastruktur) sekali angkut 50.000 ton. Lebih mudah, daripada ambil dari Australia. Kalau ini kan lebih dekat," imbuh Fajar.

Fajar berharap, target pemerintah untuk mencapai swasembada garam dan menyetop impor garam pada tahun 2027 tidak mengganggu kinerja industri.

Apalagi, bahan yang dihasilkan oleh industri kimia akan terkait dengan industri lainnya seperti plastik, kertas, tekstil, hingga smelter.

Baca Juga: Industri Farmasi Khawatir: Stop Impor Garam Ancam Obat 2025

"Pemerintah harus mengatur dengan baik dan benar, mana yang harus dijaga, mana yang harus diberi relaksasi. Kalau di garam konsumsi silakan, mungkin sudah nggak ada masalah. Tapi kalau garam industri, jangan sampai terganggu karena turunannya banyak banget," tandas Fajar. 

Selanjutnya: Kecukupan Modal Bank KBMI III Melaju, Ini Peluang yang Terbuka

Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×