kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Indonesia akan Stop Ekspor Gas ke Singapura Tahun 2028, Tapi Ada Syaratnya


Senin, 28 April 2025 / 17:37 WIB
Indonesia akan Stop Ekspor Gas ke Singapura Tahun 2028, Tapi Ada Syaratnya
ILUSTRASI. Indonesia akan menghentikan ekspor gas jenis Liquefied Natural Gas (LNG) ke Singapura pada tahun 2028. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan menghentikan ekspor gas jenis Liquefied Natural Gas (LNG) ke Singapura pada tahun 2028, tepatnya pada saat kontrak ekspor ke negeri Singa itu berakhir di tahun yang sama.

Meski begitu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto atau yang akrab disapa Djoksis mengatakan penghentian ekspor ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Yang pertama, ekspor akan dihentikan jika kebutuhan gas dalam negeri meningkat sehingga pasokan gas dari Blok Corridor yang berlokasi di Sumatera Selatan dan Blok Medco yang terletak di Laut Natuna Barat dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia akan Tingkatkan Impor Minyak, LNG dan Produk Pertanian dari AS

"Iya betul (berhenti ekspor), kita lihat juga dari PGN dan PLN," ungkap Djoksis dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (28/04).

Menurut Djoksis, ekspor gas Indonesia ke Singapura saat ini adalah sebesar 200 mmbtu (million metric British thermal unit).

Namun, jika di tahun 2028 kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi terutama gas yang disalurkan melalui West Natuna Transportation System (WNTS), sisa gas yang tidak terpakai dalam negeri nantinya baru akan diekspor ke Singapura.

"Kalau dalam negeri, Sumatera terutama Batang terpenuhi, kita ekspor (gas), kalau ada sisa," ungkapnya.

Untuk diketahui, proyek WNTS yang tadinya akan dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), telah dialihkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) penugasannya kepada anak usaha PT PLN (Persero), PLN EPI dan ditargetkan dapat selesai di akhir tahun 2025. 

Baca Juga: Mengurangi Emisi dengan Mengupayakan Kapal LNG

"Sekarang proses PLN pembangunannya, kalau dalam negeri, Sumatera sudah terpenuhi terutama Batam, kalau ada sisa kita ekspor, tapi kalau itu kurang, kita tidak ekspor," jelasnya.

Lebih detail Djoksis mengakui terdapat kekurangan pasokan gas khususnya untuk wilayah Batam. Terkait hal ini, mulai Juni 2025, pihaknya akan mengalihkan sekitar 20 mmbtu pasokan gas dari Singapura ke Batam.

"Bulan Juni rencananya, gas ke Singapura dari Natuna dan Sumatera itu kita adjust, kita maksimalkan bisa 20 mm untuk kebutuhan di Batam," jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, dengan pengalihan ini maka kebutuhan gas dalam negeri akan terpenuhi, serta target peningkatan produksi gas dan kondensat gas bisa maksimal.

Selanjutnya: Ini Tanggapan Ciputra Life Terkait Adanya Medical Advisory Board

Menarik Dibaca: Bogor Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (29/4) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×