kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia ekspor dedak gandum ke China tiga kali seminggu


Minggu, 08 April 2018 / 20:53 WIB
Indonesia ekspor dedak gandum ke China tiga kali seminggu
ILUSTRASI. Pabrik PT Bungasari Flour Mills


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mengekspor dedak gandum ke China secara rutin. Bahkan Indonesia bisa mengekspor dedak gandum ke negara tirai bambu tersebut sebanyak tiga kali dalam seminggu.

"Ekspor dedak gandum ke Tiongkok sudah rutin, hampir tiap tiga kali pengiriman per pekan," terang Heri Yulianto, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon seperti yang diterima Kontan.co.id, Minggu (8/4).

Heri mengatakan, permintaan dedak gandum ke China sangat tinggi. Hari ini sebanyak 21 unit kontainer atau 488,5 ton dedak gandum akan diberangkatkan ke China. Dan selanjutnya, sebanyak 10 unit kontainer atau 200 ton dedak gandum pun akan dikirim ke China.

Dedak gandum sebagai bahan baku pakan ternak telah lazim digunakan dalam industri pakan. Dedak gandum merupakan limbah penggilingan gandum menjadi tepung terigu dedak gandum (wheat bran) tidak surut.

Petugas Karantina Cilegon pun melakukan pemeriksaan dedak gandum milik PT. Bungasari Flour Mills ini untuk menghindari terbawanya organisme pengganggu tumbuhan (OPT), memastikan kebenaran jenis, dan volumenya. Ketidaksesuaian dalam dokumen dan fisik dapat berakibat negar tujuan menolak komoditas ini.

"Kami periksa apakah benar media pembawa ini sesuai dengan permohonan yang diajukan ke karantina melalui sistem ppk online," jelas Heri.

Lebih lanjut dia menambahkan, untuk percepatan layanan ini telah diberikan kemudahan pelayanan melalui sistem elektronik terpusat Badan Karantina Pertanian, sehingga pengguna jasa yang telah rutin ini mudah saat dilayani serta tidak lama di pelabuhan.

Heri pun menjelaskan harga dedak per kilogram sekitar 3.000-4.000 rupiah per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×