kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intiland akuisisi lahan untuk kawasan industri


Selasa, 20 Mei 2014 / 11:25 WIB
Intiland akuisisi lahan untuk kawasan industri
ILUSTRASI. Jadwal Liga Champions Tottenham Hotspur vs Sporting CP.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana PT Intiland Development Tbk (DILD) mengembangkan kawasan industri baru terus bergulir. Sejak mulai mengakuisisi lahan tahun lalu, hingga kini perusahaan properti yang menggarap proyek di Jakarta dan Surabaya ini sudah membebaskan lahan 100 hektare (ha).

Adapun luas lahan yang dibidik Intiland secara keseluruhan mencapai 500 ha. "Targetnya, akuisisi selesai secepatnya. Tapi prosesnya tidak mudah," ungkap Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland kepada KONTAN, Senin (19/5).

Sayang, Theresia masih merahasiakan lokasi kawasan industri. Yang jelas, lokasinya masih di Jawa Timur, sama dengan kawasan industri Ngoro Industrial Park (NIP) yang lebih dulu dikembangkan Intiland.

Meski sudah menguasai 100 ha lahan, Theresia menegaskan, perusahaannya belum punya rencana memulai penjualan tahun ini. "Sampai dengan satu hingga dua tahun ke depan masih fokus akuisisi," ujarnya.

Theresia juga enggan memberi tahu nilai investasi yang disiapkan untuk mengembangkan kawasan industri baru. Namun yang jelas, Intiland mengalokasikan 3% dari belanja modal senilai Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun pada 2014, atau setara dengan Rp 54 miliar-Rp 60 miliar untuk pengembangan kawasan industri.

Namun, tidak seluruhnya akan mengalir untuk kawasan industri baru lantaran Intiland juga berniat memperluas NIP. Rencananya, perusahaan ini akan menambah lahan seluas 50 ha lagi untuk NIP tahap II.

Sekedar catatan, Intiland merintis NIP dengan luas lahan 450 ha sejak 1995. Kala itu, perusahaan menggandeng RSEA Engineering Corporation dengan kepemilikan saham 50:50. Saat ini sudah tidak ada lagi lahan yang tersisa di NIP tahap I.

Kemudian Intiland melanjutkan pengembangan NIP tahap II dengan luas lahan 223 ha. Saat ini, sisa lahan kurang dari 50 ha dengan harga jual Rp 1,3 juta per meter persegi (m²). "Saban tahun, kami menjual kurang lebih 50 ha lahan," terangnya.

Pada kuartal I-2014, Intiland membukukan pendapatan Rp 452,6 miliar, atau naik tipis 8% di atas periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×