Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto menyatakan bahwa pasar perumahan tapak di Jabodetabek pada semester II 2024 tetap stabil dan sehat.
Salah satu faktor utama yang mendukung kondisi ini adalah perpanjangan insentif pembebasan pajak 100% hingga Desember 2024, yang awalnya dijadwalkan berakhir pada Juni 2024.
Baca Juga: REI Sebut Perbankan Punya Andil Memunculkan Pengembang Nakal
Peluncuran unit baru meningkat sebesar 18% dibandingkan semester I 2024, dengan mayoritas unit berada dalam rentang harga di bawah Rp2 miliar.
"Tren keberlanjutan semakin menguat di sektor ini, ditandai dengan semakin banyaknya peluncuran produk baru bersertifikasi hijau dalam berbagai skala proyek," ujar Vivin, Rabu (5/2).
Ia menambahkan bahwa pengembangan kota-kota baru oleh pengembang terkemuka tetap berlanjut, terutama di wilayah Tangerang.
Faktor-faktor utama yang menarik minat calon pembeli mencakup harga yang terjangkau, lokasi strategis, akses mudah ke jalan tol dan transportasi umum, reputasi pengembang, serta program pembayaran yang menarik.
Baca Juga: Tingkat Keterisian Perkantoran Kawasan CBD Stabil di Angka 70% Sepanjang 2024
Selain itu, kerja sama antara pengembang dan institusi perbankan, kelengkapan fasilitas kawasan seperti pendidikan, kesehatan, dan area komersial, serta penerapan teknologi smart home juga menjadi daya tarik tersendiri.
Di sisi lain, Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mencatat bahwa aktivitas pasar kondominium di Jakarta justri mengalami perlambatan pada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Penurunan penjualan kondominium pada tahun ini terutama disebabkan oleh sikap wait-and-see yang masih dipegang oleh sebagian besar pembeli selama tahun pemilu," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada triwulan keempat 2024, tidak ada peluncuran proyek kondominium baru.
Baca Juga: Bunga KPR Perbankan Belum Melandai Meski BI Rate Turun, Ini Penyebabnya
Sepanjang tahun ini, hanya tercatat dua proyek baru, yaitu Two Sudirman yang berlokasi di kawasan CBD dan satu menara baru dari LRT City Tebet.
"Selain itu, terdapat dua proyek yang telah selesai dibangun, yakni BRANZ Mega Kuningan dan The Newton 2, yang keduanya berlokasi di kawasan Kuningan," tambah Yunus.
Untuk segmen pusat perbelanjaan, Yunus menjelaskan bahwa terdapat satu pusat perbelanjaan baru yang diluncurkan pada akhir tahun 2024, yaitu Mal Puri Indah 2, yang merupakan perluasan dari Mal Puri Indah.
Baca Juga: Pemesanan Properti RedDoorz Naik Selama Libur Nataru, Bali Tumbuh Lebih dari 60%
Komposisi penyewa yang sesuai dengan target pasar dan penerapan konsep yang tepat menjadi perhatian utama bagi pemilik pusat perbelanjaan dalam mempertahankan serta meningkatkan jumlah pengunjung.
"Saat ini, beberapa pusat perbelanjaan, khususnya di segmen menengah ke atas, telah melakukan perubahan konsep dan pergantian penyewa untuk menyesuaikan dengan tren pasar. Penyewa yang aktif dalam satu tahun terakhir berasal dari sektor variety stores dan luxury beauty," tutupnya.
Selanjutnya: Disokong Proyek Gas Tangguh, Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Jadi yang Tertinggi
Menarik Dibaca: Lagi, Harga Emas Dunia Pecah Rekor Baru di US$ 2.865 per troi ons
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News