kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kemtan minta impor gula mentah pertimbangkan stok pasokan


Selasa, 10 April 2018 / 20:20 WIB
Kemtan minta impor gula mentah pertimbangkan stok pasokan
ILUSTRASI. Ilustrasi gula impor - gula rafinasi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mewacanakan akan membuka impor gula mentah (raw sugar) tahun ini. Impor gula mentah ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang dianggap masih kurang.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) Bambang mengatakan, dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas), kuota impor yang diajukan sebesar 1,1 juta ton.

Melihat pengajuan impor ini, Kemtan meminta supaya impor gula mentah dilakukan dengan mempertimbangkan stok gula yang ada saat ini.

“Saat ini stok gula sekitar 800.000 ton gula. Itu bisa kebutuhan 3-4 bulan. Itu belum termasuk yang digiling nanti. Gula ini ada di Bulog dan pabrik gula PTPN. Untuk impor gula mentah ini hendaknya mempertimbangkan masih ada stok gula 800.000 ton,” jelas Bambang, Selasa (10/4).

Menurut Bambang, sebaiknya stok gula yang ada tersebut diprioritaskan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan masalah kepada petani. Dia pun menyarankan, gula yang ada di gudang dan belum dipasarkan agar diolah kembali sesuai dengan SNI, sehingga dapat dipasarkan.

Tahun ini, diperkirakan produksi gula akan sama seperti tahun lalu atau sebesar 2,1 juta ton. Bambang pun meminta supaya impor dilakukan secara bertahap karena masa giling akan berlangsung sejak April dan bisa sampai akhir tahun. “Kalau memang masih ada stok saat giling tidak perlu impor,” kata Bambang.

Bambang tidak menampik bila impor gula mentah ini masih dibutuhkan mengingat kebutuhan yang besar. Namun, impor ini harus tetap memperhatikan kesejahteraan petani.

“Kita realistis saja. Kita kan dalam perjuangan dalam mencapai swasembada, tapi untuk kebutuhan konsumsi, kalau kita masih butuh ya tidak masalah kalau kita impor. Sepanjang impor itu tidak mengganggu kesejahteraan petani,” terang Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×