kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel (KRAS) bakal serap gas 300.000-450.000 mmbtu per bulan dari PGN (PGAS)


Minggu, 28 Juni 2020 / 14:25 WIB
Krakatau Steel (KRAS) bakal serap gas 300.000-450.000 mmbtu per bulan dari PGN (PGAS)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sesuai kesepakatan, perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal penandatanganan sampai dengan 31 Desember 2024. Menurut Faris, pemakaian bisa berbeda setiap bulannya atau ketika di luar kontrak minimum atau maksimum.

"Maka disepakati penggunaan formulasi-formulasi pembayaran yang disesuaikan dengan pemakaian gasnya,” sebutnya.

Sebagai bagian dari industri strategis nasional, PGN sampai saat ini berkomitmen dalam melayani kebutuhan pelanggan logam termasuk baja. Secara keseluruhan jumlah pelanggan PGN di sektor industri logam sekitar 460 pelanggan, dengan volume total penyaluran gas sekitar 67 BBTUD.

Baca Juga: Sempat anjlok, pemintaan gas pipa dan niaga baru pulih mulai September 2020

Persebaran pelanggan di sektor logam ini ada di 9 area yaitu Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bogor, Cilegon, Surabaya, Sidoarjo, Medan. Krakatau Steel termasuk sebagai produsen baja terbesar di Indonesia dan menjadi pemain penting di Kawasan Asia Tenggara.

Kiprah perusahaan yang berpusat di Cilegon ini, telah berkontribusi besar pada proyek-proyek pembangunan strategis nasional dan swasta di berbagai wilayah.

"Kesempatan ini menjadi peluang penting bagi PGN sebagai Subholding gas dalam memperkuat layanan gas bumi pada sektor industri baja," sebutnya.

Menurut Faris, PGN sesungguhnya telah memasok kebutuhan gas bumi pada sektor industri baja yang tergolong ke dalam tujuh pemakai gas bumi terbesar. Sebelumnya, PGN juga pernah kerja sama dengan Krakatau Steel untuk alokasi gas di PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL).

Kemudian, kerjasama dapat kembali dilaksanakan kembali. Faris juga berharap, potensi lainnya dapat semakin berkembang untuk pertumbuhan sektor industri baja di Indonesia.

Baca Juga: Kinerja Emiten Baja Kurang Oke, Hanya KRAS yang Paling Kinclong

"Krakatau Steel dan industri baja yang lain menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk didorong produktivitasnya. Jadi kami rasa, PGN juga harus mendukungnya,” kata Faris.

Sebagai subholding gsa, PGN berkomitmen menjadikan industri sebagai salah satu bagian dari program utama. Dari segi volume, segmen industri memang memiliki porsi penyaluran gas bumi paling besar. "Hal itu sepadan dengan peran industri yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian negara," pungkas Faris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×