kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Menelusuri perkembangan kinerja sejumlah produsen batubara raksasa


Selasa, 21 Januari 2020 / 20:30 WIB
Menelusuri perkembangan kinerja sejumlah produsen batubara raksasa
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan tambang batubara raksasa masih mencatatkan kinerja operasional yang positif sepanjang tahun lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

Saat ini, Arutmin Indonesia tengah menyiapkan kajian internal terkait apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan demi memperoleh perpanjangan kontrak.

Baca Juga: BUMN terancam tak menjadi prioritas pengusahaan lahan eks PKP2B

Terlepas dari itu, bisnis batubara BUMI secara keseluruhan dipastikan tetap berjalan seperti biasa. Dileep menyebut, pihaknya sudah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 50 juta-US$ 60 juta di tahun ini.

Sebagian besar capex BUMI digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan serta menunjang eksplorasi tambang. Manajemen BUMI pun menargetkan produksi batubara di tahun ini dapat tumbuh hingga 5%.

Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum menyampaikan capaian produksi batubara sepanjang tahun lalu. Namun, hingga kuartal tiga 2019 kemarin, emiten ini sukses membukukan pertumbuhan produksi sebesar 13% (yoy) menjadi 44,13 juta ton. Adapun target produksi batubara ADRO di tahun lalu berada di kisaran 54 juta—56 juta ton.



TERBARU

[X]
×