Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. MIND ID melalui PT Timah Tbk mengembangkan kemitraan pertambangan timah dengan melibatkan masyarakat secara langsung. Inisiatif ini bertujuan mewujudkan tata kelola tambang yang lebih baik, inklusif, dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Bangka Belitung.
Kemitraan ini diperkuat dengan penerapan Mining Control System (MCOS), sistem digital yang mengatur proses pendaftaran, seleksi, dan pengawasan kemitraan secara transparan dan terstruktur. MCOS juga menjadi alat penting dalam menekan maraknya tambang ilegal, terutama di wilayah laut yang rawan pelanggaran, seperti sekitar Kapal Isap Produksi.
"MCOS mencerminkan komitmen MIND ID terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan pemberdayaan masyarakat," ujar Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin dalam keterangannya, Kamis (5/6).
Baca Juga: PT Timah Tegaskan Membuka Diri Terhadap Proses Audit BPK
Penambangan timah di laut rawan praktik ilegal, sehingga membutuhkan tata kelola yang ketat dan kolaboratif. Melalui skema kemitraan, masyarakat dibina agar beroperasi sesuai SOP teknis dan mengutamakan keselamatan kerja.
Dalam skema ini, masyarakat yang tergabung dalam pertambangan rakyat dibina agar mematuhi SOP teknis dan mengutamakan keselamatan kerja. Unit ponton yang bermitra wajib merekrut tenaga lokal sebagai operator dan pengawas, memastikan manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga.
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Nur Adi, menambahkan bahwa MCOS kini dilengkapi sistem seleksi dokumen yang ketat. Calon mitra harus memenuhi kriteria teknis, perlengkapan, dan standar keselamatan kerja.
“Melalui MCOS, kami memperkuat tata kelola dan pengamanan wilayah IUP agar operasional berjalan efektif dan berkelanjutan,” tegas Nur Adi. Kemitraan ini bukan hanya membuka akses ekonomi, tetapi juga menumbuhkan ekosistem industri timah yang sehat, legal, dan produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News