kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Dorong Integrasi Infrastruktur


Kamis, 16 Mei 2024 / 10:20 WIB
Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Dorong Integrasi Infrastruktur
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada fasilitas gas PGN.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan sejumlah strategi dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam era transisi energi.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, ketersediaan dan akses energi merupakan sebuah peranan yang dapat diambil oleh PGN sebagai pemain utama di ekosistem gas di Indonesia. 

Dengan memiliki jaringan infrastruktur gas bumi dan kemampuan dalam pemanfaatan gas beyond pipeline, PGN ingin memastikan bahwa seluruh titik-titik wilayah demand bisa semakin terpenuhi kebutuhan gasnya. 

“PGN melakukannya dengan kata kunci yaitu integrasi dan agregasi. Integrasi atas infrastruktur PGN yang eksiting saat ini akan didekatkan dengan sumber-sumber yang ada di Pertamina yang juga menjadi customer,” jelas Rosa dalam siaran pers, Kamis (16/5).

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) dan ExxonMobil Kerja Sama Carbon Capture Storage (CCS)

Rosa melanjutkan, sejak tahun 2021 pihaknya melihat kondisi fragmented pipeline network tidak lagi bisa mendukung kebutuhan untuk membangun kemandirian energi.

Dengan memanfaatkan kapasitas infrastruktur eksisting, peluang untuk meningkatkan utilisasi gas bumi adalah sekitar 14%. Sedangkan kalau PGN menggabungkan dengan dengan sumur-sumur baru, kemudian refinery dan petrochemical, maka PGN akan bisa meningkatkan utilisasi sekitar 48%.

Oleh karena itu, pergerakan skema dari fragmented menjadi integrated atas infrastruktur menjadi sangat penting demi kepentingan nasional tidak hanya sekedar kepentingan bisnis PGN semata.

“Pemanfaatan gas bumi domestik akan semakin meningkat dengan sinergi penyelarasan rencana strategis pemanfaatan gas bumi nasional dengan kerjasama PGN bersama seluruh stakeholder, regulator dan calon pelanggan gas bumi di sisi hilir yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah," imbuh Rosa.

Rosa melanjutkan, PGN turut mendorong agar infrastruktur yang sudah terhubung dengan calon-calon pelanggan ataupun eksisting pelanggan dapat tetap terjaga. Strategi ini dinilai juga bisa mendorong pertumbuhan pelanggan baru. 

Pihaknya mengharapkan terjadi keseimbangan antara pasokan dan demand pasca 2030 mendatang.

Baca Juga: Cara Jitu Medco Tangani Perubahan Iklim Lewat Lima Pilar Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan proyeksi dari SKK Migas, produksi gas akan terus meningkat. Terdapat proyek besar di geng north, penemuan gas baru raksasa di Aceh dan Andaman. Namun infrastruktur terintegrasi jadi tantangan tersendiri, peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.

Dengan pertumbuhannya atas utilisasi gas bumi, maka peran gas bumi di dalam ekosistem energi akan semakin baik lagi khususnya untuk menjadi energi transisi menuju EBT. Bersama dengan Pertamina sebagai holding, PGN menyiapkan Rencana Umum Penyediaan Gas. 

“Kami sudah melakukan pemetaan atas kondisi neraca gas balance, supply and demand yang ada. Kemudian bagaimana peluang pemanfatannya untuk infrastruktur eksisting akan berkembang, sehingga akan memenuhi kebutuhan demand di kota-kota, kawasan-kawan industri, transportasi melalui CNG, transportasi laut, dengan memahami kondisi neraca gas,” ungkap Rosa.

Selain itu, PGN turut menantikan rampungnya 2 (dua) jaringan yaitu Pipa Cirebon – Semarang Tahap 2 dan Pipa Dumai-Sei Mangkei. Jika infrastruktur ini sudah terhubung, maka PGN dapat memiliki fleksibilitas atas beberapa sumber yang hari ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan gas bumi. 

Sementara itu, untuk wilayah Indonesia Timur masih diperlukan logistic scheming yang lebih baik. Salah satunya dengan shipping untuk bisa bergerak mendukung transisi energi yang lebih sustain keberadaannya.

“Ini tidak mengesampingkan bahwa kita juga punya strategic partner seperti halnya PLN, customer refinery yang kami identifikasi ke dalam rencana penyediaan gas. Kami percaya dengan integrasi dan agregasi, hasilnya akan optimal,” tutup Rosa.

Saat ini, gas bumi sudah kompetitif jika dibandingkan dengan fuel cost. Apabila sudah terintergasi dan semakin kompetitif, maka PGN dapat meningkatkan andilnya dalam mendorong kemandirian energi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×