Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor ritel domestik diperkirakan masih menghadapi tekanan hingga pertengahan tahun ini.
Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai lemahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang menahan laju pertumbuhan penjualan ritel sepanjang semester I-2025.
“Saya melihat masih terjadi pelemahan daya beli domestik, yang diindikasikan oleh survei penjualan eceran yang masih melemah secara month-to-month (MtM),” ujar Nailul kepada Kontan, Selasa (22/7).
Ia mengungkapkan bahwa penjualan ritel secara bulanan masih mengalami kontraksi hingga Juni 2025, meskipun pelemahan tersebut mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kondisi ini tetap menjadi sinyal bahwa pemulihan daya beli belum terjadi secara signifikan.
Baca Juga: Fenomena “Rojali” Kian Marak: Daya Beli Melemah, Kelas Atas Mulai Tahan Belanja
“Kalau tidak ada perbaikan dari sisi kebijakan pemerintah, daya beli kemungkinan masih lemah dan penjualan ritel hanya tumbuh tipis secara tahunan,” tambahnya.
Menurut Nailul, potensi peningkatan justru baru terlihat pada triwulan IV-2025, yang biasanya terdorong oleh pencairan bonus akhir tahun dan momentum libur Natal. Sementara itu, ia menilai prospek di kuartal III kurang menjanjikan karena tidak ada lagi periode libur panjang yang biasanya mendorong konsumsi.
Di sisi lain, Nailul menanggapi langkah ekspansi Alfamart ke luar negeri secara positif. Ia menyebutkan bahwa ekspansi Alfamart ke Filipina merupakan langkah strategis, mengingat pertumbuhan ekonomi negara tersebut masih solid.
“Pertumbuhan ekonomi Filipina masih bisa di atas lima persen pada triwulan I-2025. Artinya, peluang untuk meraih keuntungan di Filipina cukup besar, apalagi karakteristik masyarakatnya tidak jauh berbeda dengan Indonesia,” jelas Nailul.
Ia juga menyarankan agar ekspansi ke negara lain terus dilanjutkan, selama dilakukan dengan perencanaan yang matang dan mempertimbangkan potensi pasar di negara tujuan.
Baca Juga: Pasar Properti Daerah Lesu, REI Soroti Lemahnya Daya Beli dan Oversuplai
Selanjutnya: Fenomena “Rojali” Kian Marak: Daya Beli Melemah, Kelas Atas Mulai Tahan Belanja
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News