kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 17 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Produksi alat berat tahun ini diproyeksi turun signifikan


Senin, 05 Oktober 2020 / 04:10 WIB
Produksi alat berat tahun ini diproyeksi turun signifikan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak Pandemi Covid-19 turut menekan industri alat berat yang produksinya turun drastis melebihi setengah kapasitas produksi.

Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamaluddin mengungkapkan tertekannya produksi diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

"Kuartal III masih belum membaik. (Proyeksi) kuartal IV masih belum membaik, masih stagnan," ujar Jamaluddin kepada Kontan.co.id, Minggu (4/10).

Ia merinci, pada tahun ini produksi alat berat diperkirakan turun tajam hingga 62% year on year (yoy). Adapun, Hinabi memperkirakan produksi alat berat tahun ini hanya akan mencapai 3.000 unit.

Baca Juga: Kobexindo Tractors (KOBX) pacu pendapatan dari sektor non pertambangan

Sementara itu, per Juni 2020 lalu jumlah produksi alat berat baru mencapai 1.500 unit. Padahal, secara rerata kapasitas produksi alat berat menurut Hinabi bisa mencapai 10.000 unit.

Adapun, pertambangan merupakan sektor yang mengalami penurunan paling signifikan.

"(Penurunan) paling dominan pertambangan, untuk sektor lain yang ada kenaikan di konstruksi," jelas Jamaluddin.

Kendati demikian, pihaknya berharap produksi alat berat dapat mulai pulih di 2021 mendatang.

Selanjutnya: Laju Penjualan Alat Berat Semester II Masih Tersendat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×