Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mencatat produksi minyak meningkat dari 12.500 barel minyak per hari (BOPD) pada Januari menjadi 13.400 BOPD di akhir Juni 2025, atau naik sekitar 7,2%.
Sementara itu, produksi gas bumi tumbuh dari 86,79 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 98,43 MMSCFD pada periode yang sama, atau meningkat sekitar 13,4%.
Direktur Utama PHI Sunaryanto menyampaikan, hasil positif ini tidak terlepas dari strategi terintegrasi yang diterapkan, mulai dari optimasi baseline produksi, program kerja ulang sumur, hingga pengeboran baru yang dilakukan secara disiplin.
“Kami menerapkan strategi borderless dalam kegiatan pengeboran sumur migas di wilayah-wilayah kerja yang beririsan di Kalimantan sehingga membuka peluang investasi yang dapat menghasilkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga: Rencana IPO Tunggu Aba-Aba Pengendali, Ini Fokus Pertamina Hulu Energi (PHE)
Sebagai contoh, PHSS menjalin sinergi dengan PEP Sangasanga dalam menjalankan operasi produksi di wilayah North Kutai Lama (NKL) dan Samboja, Kalimantan Timur. Pendekatan lintas wilayah ini memungkinkan pemanfaatan fasilitas produksi bersama, memangkas duplikasi biaya, serta meningkatkan fleksibilitas dan reliabilitas rantai produksi.
Efisiensi semakin diperkuat dengan proyek reverse borderless L-805U yang mengoptimalkan alur gas dan cairan antar fasilitas PHSS dan PEP, mengurangi konsumsi gas lift, serta membuka peluang reaktivasi sumur di Lampake.
Selain itu, PHSS juga mengedepankan inovasi teknologi untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional. Salah satu terobosan besar adalah Monobore Pump, yakni teknologi slim hole Electric Submersible Pump (ESP) berdiameter 3,5 inci yang bisa dipasang tanpa rig (rigless). Teknologi ini memungkinkan reaktivasi sumur idle dengan efisiensi tinggi.
Ada pula Capilary string yang berfungsi memasukkan small tube ke dalam sumur untuk menghantarkan surfactant sehingga cairan mengendap dapat berubah menjadi busa, sehingga gas bisa kembali berproduksi. Inovasi ini terbukti mampu mengembalikan produktivitas sumur secara signifikan.
Sebagai informasi, PHSS adalah anak usaha PHI di Zona 9 yang beroperasi di Wilayah Kerja Sanga Sanga, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Anjungan OOA PHE ONWJ Resmi Berdiri di Laut Utara Jawa Barat
Selanjutnya: Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Bangun Dua Kapal SPHB
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan & Karier Besok Sabtu 23 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News