kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas: Jumlah sumur jadi pertimbangan KKKS enggan garap sumur tua


Kamis, 28 Mei 2020 / 19:33 WIB
SKK Migas: Jumlah sumur jadi pertimbangan KKKS enggan garap sumur tua
ILUSTRASI. Pengunjung berada di salah satu stand saat berlangsungnya acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-41 Tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017). Pameran yang akan berlangsung hingga tangg


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui tidak meratanya sebaran jadi alasan pengembangan sumur tua kurang diminati.

Hingga saat ini tercatat baru PT Pertamina EP yang menjalankan program reaktivasi atau pengembangan sumur tua.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno bilang dalam pelaksanaannya memang tidak ada insentif khusus yang diberikan selain kebijakan ganti ongkos angkut yang disepakati.

Baca Juga: Ini upaya SKK Migas dorong implementasi harga gas US$ 6 per MMBTU

Senada, Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih  menjelaskan, Koperasi Unit Desa (KUD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendapatkan imbalan jasa atas biaya memproduksikan minyak dan transportasi sampai dengan titik penyerahan yang disepakati bersama dalam perjanjian pemroduksian sumur tua yang berupa uang dan tidak dalam inkind atau minyak bumi.

Kendati demikian Julius menegaskan, pihaknya bakal tetap mengupayakan pengembangan sumur tua ke depannya, termasuk memfasilitasi sejumlah hal seperti insentif dan penggunaan teknologi.

"Kita akan mendorong kalau memang tidak lagi dikerjakan oleh Kontraktor migas. Daripada jadi ajang pengeboran ilegal yang marak. Namun bertahap dan akan dimulai dengan payung hukum yang jelas," ungkap Julius kepada Kontan.co.id, Kamis (28/5).

Julius menambahkan, pihaknya masih melakukan kordinasi dengan pihak terkait guna memfasilitasi payung hukum ini.

Adapun, sejumlah poin yang memungkinkan jadi usulan yakni menyangkut pengerjaan sumur tua yang melibatkan BUMD dan KUD dengan insentif yang menarik, sumur tua yang berada pada wilayah terbuka dimungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pemerintah daerah serta penanganan pengeboran ilegal agar terlaporkan dengan baik.

Ia menegaskan, aspek teknologi juga menjadi sorotan dalam program reaktivasi sumur tua. "Tidak ada teknologi khusus. Untuk sunur tua itu hanya menimba saja pada dasarnya dan mengangkutnya. Itu saja. Kan sesuai peraturan tidak boleh melakukan pemboran pendalaman, pindah lapisan dll," jelas Julius.

Baca Juga: Sebanyak 14 perjanjian penyesuaian harga gas bumi diteken 4 KKKS dan 11 pembeli gas

Soerjaningsih menjelaskan, untuk menggunakan teknologi yang lebih handal seperti artificial lift maupun stimulasi, akan kurang ekonomis bagi KUD atau BUMD.

"Apabila dilakukan workover, hydraulic fracturing maupun deepening melanggar aturan yang ada karena pemroduksian sumur tua hanya dari lapisan yang pernah diproduksi. Juga apabila dilakukan workover untuk pindah lapisan maupun deepening ke lapisan yang lebih dalam, merupakan termasuk kegiatan eksplorasi kontrak kerja sama," papar Soerja dalam keterangan resmi, pekan lalu.

Adapun, berdasarkan data Kementerian ESDM, KUD maupun BUMD yang telah mengelola sumur tua adalah:

  • BUMD PT PertoMuba di Lapangan Babat dan Kukui yang mengelola 565 sumur tua dengan produksi 574,34 barel per hari.
  • KUD Wargo Tani Makmur di Lapangan Tambi dan Nanas, mengelola 13 sumur.
  • Perusda Purwa Aksara di Lapangan Gabus, mengelola 27 sumur.
  • KUD Unggul di Lapangan Cipluk, mengelola 18 sumur.
  • PT Blora Patra Energi di Lapangan Petak, mengelola 23 sumur.
  • PT Bojonegoro Bangun Sarana di Lapangan Wonocolo, Dandangilo dan Ngrayong. Dari 493 sumur tua yang dikelola, berhasil diproduksi minyak sebesar 283,68 barel per hari.
  • PT Blora Patra Energi di Lapangan Ledok dan Semanggi, mengelola 267 sumur dengan produksi 180,91 barel per hari.
  • KUD Wargo Tani Makmur di Lapangan Banyubang, mengelola 24 sumur dengan produksi 11,77 barel per hari.
  • Perusda Aneka Tambang di Lapangan Gegunung, mengelola 10 sumur dengan produksi 4,10 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×