kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,52   -28,21   -3.04%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Subsidi listrik dan solar diusulkan turun pada tahun depan, ini alasannya


Senin, 29 Juni 2020 / 13:25 WIB
Subsidi listrik dan solar diusulkan turun pada tahun depan, ini alasannya
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pendapat akhir pemerintah dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/5/2020). Pemerintah bersama Komisi VII DPR sepakat mengesahkan Revisi Undang-Undang Mineral dan Bat


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Angka subsidi yang pasti baru akan diumumkan oleh Presiden dalam nota keuangan. "Satu yang perlu dicatat, ini semua tentatif. Masih awal, kita maju ke Banggar. Nah nanti semua itu akan definitif pada saat nota keuangan dibacakan Presiden," kata Ego saat ditemui seusai rapat kerja.

Yang pasti Ego mengatakan bahwa perubahan asumsi ICP di tahun depan mempengaruhi besaran subsidi tersebut. Pada APBN tahun lalu ICP ditetapkan US$ 63 per barel, sedangkan pada tahun depan turun menjadi US$ 42-US$ 45 per barel.

Baca Juga: Kementerian ESDM dan Komisi VII sepakati asumsi makro sektor energi untuk RAPBN 2021

"Itu ICP beda sama yang dulu, dari US$ 63 ke US$ 42 perkiraan, tapi nanti ke depan kita nggak tahu. Satu lagi, kurs berubah," sebut Ego.

Sebagai informasi, subsidi listrik di APBN tahun 2020 sebesar Rp 54,79 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.400, ICP US$ 63 per barel dan BPP listrik sebesar Rp 1.368,51 per kWh. Realisasi subsidi dari Januari-April 2020 sebesar Rp 15,64 triliun. Sedangkan outlook 2020 diproyeksikan hingga Rp 58,18 triliun.

Selain subsidi listrik yang diusulkan turun, subsidi minyak solar (GasOil 48) pun juga diusulkan kembali mengalami penurunan di tahun depan. Pada tahun 2019, subsidi minyak solar sebesar Rp 2.000 per liter.

Baca Juga: Pertamina beberkan alasan pembangunan kilang minyak mendesak dilakukan

Kemudian turun separuh menjadi Rp 1.000 per liter dalam APBN 2020. Kemudian untuk tahun depan diusulkan kembali turun separuh menjadi Rp 500 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×