kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sukses besar, global bond Inalum (MIND ID) kelebihan permintaan 6,4 kali


Jumat, 15 Mei 2020 / 12:11 WIB
Sukses besar, global bond Inalum (MIND ID) kelebihan permintaan 6,4 kali
ILUSTRASI. CEO Mind ID Orias P. Moedak


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding industri pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) telah menerbitkan obligasi global (global bond) senilai total US$ 2,5 miliar, setara dengan Rp 37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) pada Selasa (12/5).

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, keberhasilan perusahaan menerbitkan global bond ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor kendati tengah dibayangi kondisi pandemi Covid-19.

"Yang paling penting adalah di masa seperti ini kami masih dipercaya investor dan di tengah harga komoditi yang lebih rendah dari tahun sebelumnya kami masih mendapatkan kepercayaan dan respon yang sangat baik," kata Orias dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (15/4).

Baca Juga: Inalum terbitkan global bond US$ 2,5 miliar

Bahkan, obligasi terbesar untuk perusahaan tambang di kawasan Asia ini juga kelebihan permintaan alias oversubscribe hingga 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan. Profil investor yang yang mengapit obligasi MIND ID pun berkualitas, karena lebih dari 75% pemegang obligasi merupakan asset/fund managers.

Keberhasilan pricing atas penerbitan obligasi ini melanjutkan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menerbitkan obligasi pada masa COVID-19 di bulan April lalu sebesar US$4,3 miliar dan menandakan kembalinya MIND ID pada pasar obligasi global sejak penerbitan obligasi pada tahun 2018.

Orias melanjutkan, obligasi global yang diterbitkan terdiri dari tiga seri. Pertama, senilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 4,75% dan tenor hingga 2025. 

Kedua, obligasi dengan tenor 10 tahun dan memiliki nilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,45. Ketiga, obligasi senilai US$ 500 juta yang memiliki tenor hingga 2050 dengan tawaran kupon sebesar 5,8%. 

Baca Juga: Akuisisi INCO pakai global bond, utang Inalum bisa tembus US$ 6,5 miliar

Hasil dana yang diperoleh bakal difokuskan untuk sejumlah keperluan seperti pembelian kembali sebagian dari total obligasi senilai US$ 4 miliar yang pernah diterbitkan perusahaan pada tahun 2018 silam. 

Saat itu perusahaan menawarkan dua seri. Yakni obligasi senilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,23% dan tenor hingga 2021. Kedua obligasi sebesar US$ 1,25 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,710% dan tenor hingga 2023.

Selain untuk pembelian kembali obligasi sebelumnya, dana hasil global bond kali ini juga dialokasikan untuk akuisisi strategis perusahaan-perusahaan yang dapat mendukung mandat MIND ID.

"Selebihnya untuk akuisisi dan refinancing. Tidak boleh buat belanja modal dan lain-lain. Akuisisi terdekat rencananya untuk Vale Indonesia. Lalu kami akan beli saham lama. Jadi pemegang saham mayoritas yang dimana mereka harus melakukan divestasi. Semoga bisa segera eksekusi. Soalnya dananya sudah ada," tambah Orias.

Asal tahu saja, penerbitan obligasi ini juga merupakan yang terbesar di antara perusahaan pertambangan di kawasan Asia. Dan ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek jangka panjang MIND ID, yang diklaim memiliki fundamental kuat dalam menghadapi situasi ekonomi global yang sulit akibat dampak pandemi COVID-19.

"Penerbitan obligasi ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan MIND ID dalam mengelola portofolio pembiayaan dan menjaga likuiditas. Perusahaan telah berhasil mengurangi risiko pendanaan kembali dengan memperpanjang rata-rata tenor portfolio pembiayaan dan merendahkan biaya rata-rata pendanaan, sehingga diperkirakan dapat berdampak efisiensi beban bunga," ujar Orias.

Obligasi yang dipasarkan di bursa Singapura, Hong Kong, London, dan New York ini menjadi salah satu indikasi kepercayaan dunia internasional terhadap MIND ID.

Dalam penerbitan obligasi ini, MIND ID dibantu oleh BNP Paribas yang berbasis di Perancis, Citigroup Global Markets Inc. di Amerika Serikat dan HSBC Limited di Inggris yang bertindak sebagai Joint Global Coordinators, Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.

Baca Juga: Kinerja tertekan, MIND ID: Posisi kas holding masih kuat lebih dari Rp 20 triliun

Selain itu, DBS Bank Ltd. yang berbasis di Singapura, Mandiri Securities Pte. Ltd. (bagian dari Mandiri Sekuritas) di Singapura, Malayan Banking Berhard (Maybank) di Malaysia, Mizuho Securities Asia Limited, MUFG Securities Asia Limited dan SMBC Nikko Capital Markets Limited yang berbasis di Jepang turut bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.

Untuk penerbitan ini, obligasi global MIND ID mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Obligasi ini akan didaftarkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).

Orias memastikan, tidak ada aset maupun saham yang dijaminkan oleh Inalum dan anak usaha dalam penerbitan obligasi ini.

"MIND ID terus berkomitmen membangun kehidupan yang lebih sejahtera dan masa depan yang lebih baik bagi bangsa melalui aksi-aksi korporasi dalam pengelolaan sumber daya alam strategis," tandas Orias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×