kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,41   -10,13   -1.11%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan biaya produksi, Tol Listrik Sumatra PLN hemat Rp 163 miliar per bulan


Selasa, 10 Maret 2020 / 16:41 WIB
Tekan biaya produksi, Tol Listrik Sumatra PLN hemat Rp 163 miliar per bulan
ILUSTRASI. Ilustrasi PLN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MEDAN. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menuntaskan pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) 275 kiloVolt (kV) Lahat - Pangkalan Susu. Jaringan transmisi yang menjadi backbone kelistrikan di Sumatra tersebut sudah beroperasi sejak 30 September 2019.

SUTET 275 kV yang dioperasikan membentang dari Lahat - Pangkalan Susu sepanjang 2.936 kilo meter sirkuit (kms) tersebut dikenal dengan nama Tol Listrik Sumatra tahap 1.

Vice President Konstruksi Jaringan Regional Sumatara Binara Nainggolan mengungkapkan, transmisi tersebut merupakan backbone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara, atau sebaliknya.

Baca Juga: Bangun PLTA Asahan 3, PLN bersiap tambah efisiensi dari energi hijau pada 2023

Tol listrik ini mampu menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) di wilayah Sumatra bagian utara sekitar Rp 60 per kWh. Sehingga, pengoperasian tol listrik setelah interkoneksi ini mencapai sekitar Rp 163 miliar per bulan.

"Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV ini maka keandalan listrik Sumatra akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik," kata Binara di Gardu Induk Binjai, Selasa (10/3).

Binara menjelaskan, tol listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 Megawatt (MW) dari Sumatra bagian Selatan menuju ke Utara. Hal ini mengingat di Sumatra Bagian Selatan saat ini kelebihan pasokan listrik disamping memiliki cadangan batubara sebagai energi primer yang dimanfaatkan untuk PLTU Mulut Tambang.

Dengan kata lain, tol listrik ini mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatra Selatan menuju ke utara Sumatra.

"Dengan adanya tol listrik ini BPP akan lebih murah dan listrik Sumatra semakin andal. Sebab coveragenya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," ungkap Binara.

Baca Juga: Jadwal operasional pembangkit terganggu wabah corona, ini tanggapan PLN

Adapun, tol listrik Sumatra tahap I ini memiliki tower sebanyak 3.789 tower dan 14 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET), yang nantinya akan diteruskan untuk jalur Pangkalan Susu - Sigli dan Lahat -Lampung. Menurut Binara, pengerjaan tol listrik Lahat - Pangkalan Susu menyerap hingga 10.988 tenaga kerja.

SUTET 275 kV ini pum akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh dan Lampung. Hal itu dilakukan untuk menyokong ketersediaan dan keandalan listrik, sekaligus mendorong tumbuhnya industri di wilayah Sumatra.

"Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN akan siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan," tandas Binara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×