Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus memperkuat infrastruktur data centernya dalam mengantisipasi lonjakan kebutuhan layanan digital dan kecerdasan buatan (AI).
Melalui anak perusahaannya, NeutraDC (PT Telkom Data Ekosistem), Telkom sedang melakukan proses peningkatan kapasitas di HyperScale Data Center (HDC) Cikarang dengan tambahan 18 megawatt (MW) serta membangun HDC baru di Batam dengan kapasitas Campus-1 sebesar 18 MW.
VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko, mengatakan bahwa investasi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi digital yang dilakukan TelkomGroup untuk memenuhi kebutuhan daya komputasi yang semakin meningkat.
Baca Juga: Dukung Ekosistem AI, ISC Tambah Kapasitas Data Center
"TelkomGroup terus memperkuat infrastruktur data center sebagai bagian dari strategi ekspansi digital," ujar Andri kepada KONTAN, Jumat (7/3).
Kata dia, tahun ini, investasi baru difokuskan pada peningkatan kapasitas, salah satunya melalui NeutraDC yang saat ini sedang menambah kapasitas di HDC Cikarang dan membangun HDC baru di Batam dengan konsep green building for AI-enabler.
Saat ini, Telkom memiliki kapasitas data center sebesar 42 MW yang tersebar di 33 lokasi, terdiri dari 28 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi di luar negeri.
Dengan adanya peningkatan kapasitas di Cikarang dan pembangunan di Batam, total kapasitas yang dimiliki TelkomGroup akan semakin besar guna mendukung berbagai kebutuhan teknologi seperti cloud computing, AI, 5G, dan Internet of Things (IoT).
Andri juga menekankan bahwa pertumbuhan bisnis AI menjadi salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan kebutuhan data center.
Baca Juga: NeutraDC Perkuat Posisi sebagai AI Enabler dan Penyedia Layanan Data Center Terkemuka
Teknologi AI membutuhkan daya komputasi yang besar serta infrastruktur penyimpanan data yang efisien, sehingga keberadaan pusat data menjadi krusial untuk mendukung pengolahan dan manajemen data dalam jumlah besar.
Pasalnya, teknologi AI memerlukan daya komputasi yang sangat besar, seperti prosesor grafis (GPU) dan unit pemrosesan tensor (TPU).
Selain itu, AI juga membutuhkan sejumlah data yang kapasitasnya sangat besar. Data ini harus disimpan, dikelola, dan diproses dengan sangat efisien.
"Oleh karena itu, penyimpanan data dalam jumlah besar sangat penting, dan data center menjadi tempat utama untuk menampung data tersebut," ujarnya.
Meskipun industri pusat data menghadapi berbagai tantangan, termasuk efisiensi energi dan kebutuhan SDM yang kompeten, Telkom optimistis bahwa prospek industri ini tetap cerah.
Baca Juga: Data Center Milik Sinar Mas Ditargetkan Rampung Pada Kuartal II-2026
Dengan strategi ekspansi yang terus dilakukan, pemanfaatan AI untuk efisiensi layanan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, Telkom berharap dapat menjadi pemain utama dalam ekosistem digital dan infrastruktur AI di Indonesia.
"Telkom, melalui NeutraDC, menangkap peluang ini dengan ekspansi kapasitas, pemanfaatan AI untuk efisiensi layanan, serta berkolaborasi untuk menjadi digital ekosistem infrastruktur AI. Dengan strategi ini, Telkom optimistis pertumbuhan industri pusat data tetap tinggi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News