kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Wahana Inti Makmur (NASI) Targetkan Penjualan Tahun Ini Naik 20%, Begini Strateginya


Senin, 27 Mei 2024 / 14:24 WIB
Wahana Inti Makmur (NASI) Targetkan Penjualan Tahun Ini Naik 20%, Begini Strateginya
ILUSTRASI. Penjualan beras produksi PT?Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) membidik pertumbuhan penjualan berkisar 15%-20% pada 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebesar Rp 79,2 miliar.

“Kami melihat peluang pasar beras di Indonesia masih potensial, termasuk untuk jenis beras khusus. Karena itu, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan penjualan berkisar 15%-20% pada tahun ini,” kata Direktur Utama Wahana Inti Makmur Piero Mustafa dalam keterangannya, Senin (27/5).

Dia menerangkan, produk yang didistribusikan oleh NASI mencakup beras umum dan beras khusus. Piero menambahkan, potensialnya bisnis beras ditopang oleh tingginya kebutuhan pasar seiring pertumbuhan populasi penduduk.

Merujuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 2 Tahun 2023, klasifikasi beras terdiri atas beras umum dan beras khusus. Beras umum mencakup beras pecah kulit dan beras sosoh. 

Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimistis Segmen Digital Masih Potensial

Sedangkan beras khusus terdiri atas beras ketan, beras merah, beras hitam, beras varietas lokal, beras fortifikasi, beras organik, beras indikasi geografis, beras dengan klaim kesehatan, dan beras tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.

Sementara itu, kelas mutu beras terdiri atas beras premium, beras medium, beras submedium, dan beras pecah. Mutu beras merupakan nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan, kandungan gizi, organoleptik, fisik, dan komposisi.

“Kami melihat kebutuhan akan beras khusus kian meningkat seiring kesadaran konsumen terhadap kesehatan, terutama pascapandemi Covid-19,” kata Piero.

Dia menerangkan, NASI merangsek pasar lewat dua klasifikasi beras, yakni umum dan khusus. 

“Komposisi produk yang kami distribusikan selama ini porsinya seimbang, yakni 50% beras umum dan 50% beras khusus,” ujarnya.

Konsumsi beras di Indonesia masih tinggi, bahkan terus meningkat sepanjang 2019-2023 sehingga membuka peluang bisnis distribusi beras di Indonesia menjadi kian lebar.

Baca Juga: Kuartal I-2024, Kinerja Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE) Lesu

Mengutip data Konsumsi Pangan Tahun 2023 yang dilansir Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2023, konsumsi beras dan beras ketan masyarakat Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 81,23 kilogram per kapita per tahun. 

Angka itu meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang bertengger di level 78,71 kilogram per kapita per tahun. Namun, konsumsi tahun 2023 turun 0,15% bila dibandingkan setahun sebelumnya yang masih sekitar 81,35 kilogram per kapita per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×