kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau terhambat Corona, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik tetap dipercepat


Rabu, 08 April 2020 / 20:12 WIB
Walau terhambat Corona, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik tetap dipercepat
ILUSTRASI. A 2020 Audi Quattro 55 E-Tron electric vehicle is displayed at the Canadian International Auto Show in Toronto, Ontario, Canada February 18, 2020. REUTERS/Chris Helgren


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Prospek kendaraan listrik di Indonesia pun sangat bergantung pada komitmen pemerintah, terutama dalam perumusan regulasi beserta implementasinya.

Djoko berharap pemerintah bisa belajar dari implementasi kendaraan berbahan bakar gas (BBG). Meski perlahan ada perbaikan, penggunaan BBG belum begitu maksimal lantaran ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang belum memadai. Padahal, beberapa kendaraan umum menggunakan sumber energi tersebut.

Sementara terkait SPKLU, ia menilai pembangunan infrastruktur tersebut akan lebih efektif diprioritaskan di kota-kota besar lebih dahulu, khususnya di Pulau Jawa. Ini mengingat, jumlah kendaraan di kawasan tersebut tergolong banyak.

“Keberadaan SPKLU di kota-kota besar tentu akan mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik yang pada akhirnya membantu mengurangi tingkat polusi,” ungkapnya.

Baca Juga: Tenang, produksi mobil di Indonesia masih bisa berjalan normal walau ada virus corona

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Assad mengaku, pihaknya akan mengevaluasi semua proyek-proyek investasi terkait pengembangan SPKLU di Jakarta pada tahun ini. Maklum, kegiatan bisnis PLN juga ikut terdampak wabah Corona.

Saat ini, PLN UID Jakarta Raya fokus terlebih dahulu untuk bisa bertahan dan memastikan listrik yang andal kepada masyarakat. “Pada dasarnya semua elemen bangsa sedang fokus mengatasi penyebaran Corona dan bagaimana agar wabah ini berakhir,” katanya, hari ini.

Sebagai pengingat, hingga akhir 2019, terdapat 1.922 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Jakarta.

Sedangkan untuk SPKLU, saat ini terdapat delapan unit di Jakarta. Di antaranya 3 unit SPKLU di PLN UID Jakarta Raya dan masing-masing satu unit di PLN UP3 Bulungan, Senayan City, dan PLN Pusat yang dimiliki oleh PLN.

Selain itu, terdapat satu unit SPKLU non-PLN yang ada di Jalan M.H. Thamrin milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan satu unit di Plaza Senayan punya Mitsubishi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×