kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut Garuda Indonesia (GIAA): Kita akan mencari utang baru


Jumat, 24 Januari 2020 / 19:31 WIB
Dirut Garuda Indonesia (GIAA): Kita akan mencari utang baru


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, yang disampaikan manajemen Garuda, pembatalan tersebut mempertimbangkan belum tersedianya laporan keuangan penelahaan terbatas atau limited review sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk Fuad Rizal juga mengakui adanya kewajiban yang harus dibayar dalam jangka pendek.

Fuad yang menduduki jabatan penting di Garuda sejak 2015 menambahkan, manajemen sudah menyiapkan cara untuk membayar tagihan tersebut.

Hanya saja, salah satu cara yang penting harus diulang prosesnya. "Saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kemarin (Rabu (22/1), salah satu agenda yang disiapkan adalah (pencarian) pendanaan US$ 900 juta," ungkap Fuad, Kamis (23/1).

Baca Juga: Erick Thohir pilih Yenny Wahid dan Triawan Munaf jadi komisaris Garuda, ini alasannya

Namun agenda tersebut batal karena persiapan dan tahapan untuk menghimpun pendanaan belum tuntas. "Jadi salah satu syarat untuk mengajukan material concession di RUPSLB adalah harus ada laporan keuangan audit yang klarifikasinya kurang dari enam bulan. Karena laporan itu belum selesai, maka didrop," terang Fuad.

Yang jelas, jika ingin kembali menerbitkan surat utang baru, manajemen Garuda harus bertindak cepat. Pasalnya, sukuk global GIAA akan jatuh tempo kurang dari lima bulan.

Padahal untuk penerbitan surat utang lagi, tetap harus melalui RUPS/RUPSLB. "Pendanaan di atas US$ 50 juta harus menunggu persetujuan komisaris," papar Fuad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×