kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020


Minggu, 08 Maret 2020 / 20:40 WIB
Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) meningkatkan alokasi dana investasinya 84% menjadi US$ 7,8 miliar di tahun ini. Pada tahun sebelumnya, Pertamina menyediakan dana investasi sebanyak US$ 4,2 miliar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, peningkatan nilai investasi dilakukan Pertamina agar bisa terus agresif melakukan pengeboran sumur minyak dan gas (migas).

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan optimalkan penggunaan gas bumi untuk transportasi

Tahun ini pun perusahaan pelat merah tersebut menargetkan pengeboran 411 sumur atau naik 17% dari tahun lalu sebanyak 351 sumur.

Dengan begitu, tak heran apabila nilai investasi terbesar Pertamina di tahun ini berada di sektor hulu yakni mencapai US$ 3,7 miliar. Investasi bernilai jumbo ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas Pertamina dalam rangka menuju target produksi 1 juta barel per hari.

Pertamina pun mendukung rencana Pemerintah dalam mencapai produksi 1 juta barel per hari dengan kontribusi sebesar 65% volume dari domestik. Kontribusi terbesar yang diharapkan pada tahun 2030 berasal dari EOR serta transformasi resources to production di lapangan-lapangan migas besar yakni masing-masing 36% dari total volume produksi.

Baca Juga: Melihat tantangan pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar transportasi

"Perlu terobosan dari sisi komersial, regulasi, dan teknologi untuk merealisasikan target pencapaian produksi tersebut,” ungkap Nicke dalam siaran pers di situs Pertamina, Sabtu (7/3) lalu.

Pertamina juga akan terus meningkatkan produksi migas secara bertahap. Tahun 2020, produksi migas Pertamina ditargetkan mencapai 923 MBOEPD atau naik dibandingkan proyeksi di 2019 sebesar 906 MBPOEPD.

Untuk itu, Pertamina mesti bekerja keras untuk bisa menahan tingkat penurunan natural sekaligus meningkatkan produksi migas. Ini mengingat sumur yang dikelola Pertamina sudah tua.

“Dengan pengalaman panjang serta pemanfaatan teknologi mutakhir, Pertamina optimis bisa terus mengelola lapangan migas dengan optimal,” imbuh Nicke.

Tak hanya itu, Pertamina juga akan lebih agresif dalam mencari dan menemukan tambahan cadangan migas melalui survei seismic. Tahun ini, total luasan survei seismic 2D termasuk 2D area terbuka mencapai lebih dari 31.000 kilometer persegi atau meningkat 500% dari tahun lalu.

Adapun luas survei seismik 3D di tahun ini mencapai lebih dari 1.000 kilometer persegi atau meningkat 55% dari tahun 2019. Alhasil, tahun ini Pertamina melakukan survei seismik terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Nicke juga menyatakan, peningkatan produksi juga akan dilakukan Pertamina pada sektor energi baru terbarukan (EBT). Pertamina menargetkan produksi panas bumi sebesar 4.635 GWH di tahun ini atau meningkat 9% ketimbang proyeksi di tahun sebelumnya sebesar 4.271 GWH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×