kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF Aero Asia (GMFI) baru merealisasikan 10% capex di semester I


Jumat, 24 Juli 2020 / 22:30 WIB
GMF Aero Asia (GMFI) baru merealisasikan 10% capex di semester I


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) baru merealisasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai sekitar US$ 5 juta atau sekitar 10% dari total anggaran yang direncanakan di tahun ini. Dana capex tersebut sebagian besar digunakan untuk pengembangan kapasitas hangar di Denpasar, Bali.

Asal tahu saja, GMFI menyiapkan capex sebesar US$ 50 juta tahun ini. Sebagian besar dialokasikan untuk ekspansi bisnis baik secara organik dan non-organik.

Baca Juga: Mulai hari ini, KCI menambah 4 jadwal perjalanan KRL

Rian Fajar Isnaeni, VP Corporate Secretary & Legal GMF AeroAsia mengatakan, GMFI terus menerus menyesuaikan dan mengevaluasi rencana bisnis yang sudah dicanangkan pada tahun ini. Sepanjang semester I-2020, GMF melakukan langkah proaktif untuk mempertahankan likuiditas perusahaan untuk mengantisipasi dampak signifikan Pandemi COVID-19 terhadap industri penerbangan.

"Secara umum semua sektor industri saat ini terdampak oleh pandemi COVID-19, hal ini tentunya berpengaruh terhadap kinerja GMFI. Saat ini kami terus melakukan evaluasi terhadap rencana ekspansi dengan melakukan kajian yang lebih mendalam,  mempertimbangkan ketidakpastian akibat dari pandemi ini. Tentunya saat ini kami harus lebih jeli dalam mengevaluasi prospek pasar ke depannya," ujar Rian kepada kontan.co.id, Jumat (24/7).

GMFI juga mengalami penurunan secara bisnis 25% hingga 50% dan mulai melakukan peningkatan pangsa pasar internasional non-afiliasi. Menurut Rian, pandemi Covid-19 mengakibatkan pembatasan aktivitas reparasi dan pemeliharaan (overhaul) pesawat udara. Selain itu juga pembatasan aktivitas line maintenance di sejumlah outstation yang terdampak penurunan aktivitas penerbangan serta pembatasan aktivitas distribusi akibat keterbatasan angkutan freighter.

Penurunan bisnis lebih tajam diperkirakan terjadi untuk semester I/2020. Berdasarkan laporan tertulisnya yang dikutip dari keterbukaan informasi publik pada Kamis (23/7), GMFI memproyeksikan penurunan laba bersih hingga sebesar 75% untuk periode yang berakhir per 30 Juni 2020 dibandingkan dengan pada 30 Juni 2019.

Baca Juga: Ini alasan Pemprov DKI Jakarta belum memberlakukan kembali ganjil genap

Pada sektor pelayanan dan perawatan pesawat tetap berupaya mencari pelanggan-pelanggan baru dalam kondisi saat ini untuk menambah pendapatan. Untuk customer baru saat ini, secara prinsip pihaknya sudah mendapatkan beberapa order maintenance di GMF dari berbagai pelanggan internasional. Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya masih berkoordinasi secara intensif dengan departemen keimigrasian terkait warga asing yang akan masuk ke wilayah RI.

Sejauh ini, jumlah pelanggan pengguna jasa perawatan GMFI mencapai 190 pelanggan yang tersebar di 60 negara di 5 benua. Sejalan dengan aksi tersebut, GMFI juga melakukan renegosiasi penyesuaian kontrak terkait kondisi pada masa pandemi saat ini. Adapun, lingkup perjanjian negosiasi ini menyesuaikan kebutuhan pelanggan GMF.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×