kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hadapi Covid-19, AP II terapkan konsep berbasis teknologi di Bandara Soekarno-Hatta


Sabtu, 20 Juni 2020 / 12:33 WIB
Hadapi Covid-19, AP II terapkan konsep berbasis teknologi di Bandara Soekarno-Hatta
ILUSTRASI. Pemeriksaan kesehatan penumpang yang baru saja mendarat dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta,


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

Lebih lanjut dia bilang, A-CDM belum pernah diimplementasikan di Indonesia, dan Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara pertama yang menerapkan konsep tersebut.

Adapun sebagai bagian dari implementasi A-CDM, stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta akan terhubung di satu platform digital yang memuat berbagai data terkait operasional bandara dan penerbangan yang disediakan oleh stakeholder.

Sebagai contoh, Angkasa Pura II selaku operator Soekarno-Hatta menyediakan informasi penerbangan secara realtime, rencana lokasi parkir bagi pesawat dan gate keberangkatan penumpang secara realtime, dan status koordinasi di dalam proses A-CDM itu sendiri.

Baca Juga: Ini alasan Angkasa Pura II batasi operasional di Bandara Soetta

“Operator bandara akan berperan seperti ketua komite di dalam A-CDM ini sehingga juga mengawasi jalannya koordinasi di dalam A-CDM,” ujar Awaluddin.

Sementara itu maskapai menyediakan rencana penerbangan secara realtime termasuk jenis pesawat, jumlah penumpang dan sebagainya. Maskapai juga menyediakan informasi mengenai target waktu pesawat siap beranjak dari tempat parkir atawa target off-block time (TOBT) untuk diberangkatkan.

Adapun penyedia jasa navigasi penerbangan dalam hal ini adalah AirNav Indonesia menyediakan informasi mengenai penggunaan runway yang sedang digunakan, rencana penggunaan runway, kapasitas runway, dan informasi lainnya terkait lalu lintas penerbangan.

“Melalui kolaborasi yang lebih erat lewat A-CDM maka efisiensi dan efektifitas dapat dicapai. Contohnya, kolaborasi yang lebih baik dan cepat dalam menjaga konsistensi ketepatan waktu penerbangan atawa on-time performance (OTP), di mana operator bandara menyiapkan parking stand yang sesuai dengan profil penumpang dan pesawat, AirNav Indonesia menyiapkan slot time dan penggunaan runway, dan maskapai serta ground handling menjalani prosedur sesuai waktu,” jelas dia. 



TERBARU

[X]
×