Sumber: kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Para pengusaha yang yang menggunakan kemasan plastik untuk produknya harus mengeluarkan biaya lebih besar. Sejak awal tahun ini, produsen hilir plastik telah menaikkan harga jual produknya sebesar 3%-5% di atas harga di akhir 2009.
Kenaikan harga tersbeut meliputi semua produk utama kemasan ikut naik. Sebut saja, harga botol plastik, gelas dan cup plastik, serta kemasan fleksibel seperti plastik gula, karung plastik, dan kantong plastik.
Produsen plastik mengaku terpaksa menaikkan harga akibat naiknya harga bahan baku, biaya tenaga kerja, dan inflasi yang berdampak pada lonjakan biaya produksi. "Tapi kami pikir, kenaikan harga tersebut masih tergolong wajar," kata Tjokro Gunawan, Ketua Asosiasi Produsen Hilir Plastik Indonesia (Aphido).
Untuk bahan baku, papar Tjokro, harga bahan baku plastik berupa polypropylene (PP) telah menjadi US$ 1.450 - US$ 1.500 per ton di awal 2010 ini. Padahal tahun lalu harga PP masih berada di kisaran US$ 1.400 per ton. Kenaikan harga PP tersebut mengikuti lonjakan harga minyak mentah dunia yang sempat tembus US$ 80 per barel.
Direktur Pengembangan Bisnis Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAplas) Budi Susanto Sadiman menambahkan, penyebab lain kenaikan harga kemasan plastik karena ada defisit produksi polyethylene (PE) dan PP di pasar regional. "Beberapa produsen PE dan PP di Asia Tenggara menghentikan produksinya, karena harga ethylene dan propylene juga naik," ujar Budi.
Akibatnya, imbuh Budi, harga PE dan PP juga naik.
Berdasarkan pantauan INAplas, harga PE dan PP telah naik sekitar US$ 100 per ton sejak Desember 2009. Kini, harga dua bahan baku plastik tersebut sekitar US$ 1.450 per ton.
Tjokro menilai, ke depan harga bahan baku plastik stabil, sehingga diharapkan tidak akan ada lagi kenaikan harga kemasan plastik. Sebab stok dan pasokan PP, baik dari lokal maupun luar negeri juga cenderung stabil.
Tapi menurut Direktur Industri Kimia Hilir Kementrian Perindustrian Tony Tanduk, permintaan plastik, baik industri hulu maupun hilir, akan naik 10%, seiring pertumbuhan permintaan kemasan, terutama dari bisnis makanan dan minuman. Ini bisa membuat harga plastik kemasan tetap tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News