kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri penerbangan diterpa pandemi Covid-19, bagaimana nasib bandara?


Kamis, 05 November 2020 / 07:55 WIB
Industri penerbangan diterpa pandemi Covid-19, bagaimana nasib bandara?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Yang jelas, AP II telah melakukan berbagai upaya selama sembilan bulan kemarin dalam menjaga operasional perusahaan. Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memaparkan Angkasa Pura II selaku pengelola 19 bandara melakukan sejumlah penyesuaian untuk tetap menjaga konektivitas udara Tanah Air. “Sudah sekitar 9 bulan kita menghadapi Covid-19 dan selama pandemi ini Angkasa Pura II bergerak dinamis dengan menetapkan strategi agar bisa beradaptasi dengan keadaan,” kata Awaluddin.

Dari sisi operasional, sebagai langkah antisipasi agar bandara tetap beroperasi optimal AP II merespons dengan menetapkan empat pola operasional yaitu normal operation, slow down operation, minimum operation I, dan minimum operation II. Dari pola tersebut, AP II menggunakan fasilitas bandara disesuaikan dengan pergerakan penumpang sehingga penetapan pola operasional ini memungkinkan bandara dapat melakukan efisiensi dengan berhasil berhemat Rp 1,8 triliun hingga kuartal III-2020.

Dari sisi pelayanan, AP II sudah menerapkan fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan kondisi Covid-19, berfokus pada physical distancing, health screening, touchless processing, people protection, dan facility cleanliness and sanitizing. Dampaknya, pada kuartal II-2020 jumlah penumpang pesawat yang tercatat sebanyak 1,56 juta orang, lalu meroket 247% menjadi 5,42 juta orang pada kuartal ketiga 2020.

Baca Juga: Operator bandara dukung rencana pemerintah dalam penataan bandara

Kemudian, AP II menjalankan strategi business survival initiatives yang terdiri dari tiga program yaitu cost leadership, capex disbursement, dan cash flow management. Program itu diterapkan dalam bisnis aeronautika dan nonaeronautika.

Fokus bisnis aeronautika di tengah pandemi adalah optimalisasi slot time penerbangan di bandara, pengaktifan kembali rute dan peningkatan frekwensi penerbangan. Adapun melalui fokus ini, sekarang utilisasi kapasitas penerbangan di bandara AP II dapat mencapai sekitar 45%.

Sementara itu di bisnis nonaeronautika fokus utama adalah menjaga tenant komersial dapat tetap membuka layanan di terminal penumpang melalui berbagai program customer retention, serta berbagai bisnis yang dijalankan anak usaha.

Baca Juga: Miris, Bandara Kertajati senilai Rp 4,9 triliun itu kini buka usaha foto Prewedding

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×