kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Ini Strategi Astra Internasional Bersaing Melawan Mobil Produk China di Tanah Air


Jumat, 09 Agustus 2024 / 05:45 WIB
Ini Strategi Astra Internasional Bersaing Melawan Mobil Produk China di Tanah Air
ILUSTRASI. PT Astra International jelaskan strategi penjualan untuk hadapi ketatnya persaingan di industri otomotif tanah air.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pabrikan otomotif asal China semakin menunjukkan eksistensinya di pasar otomotif Tanah Air.

Menanggapi hal ini, manajemen Astra International (ASII) tak mengelak jika saat ini memang banyak produsen China yang membanjiri pasar otomotif di Indonesia.

Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Henry Tanoto melihat bahwa ramainya produk mobil asal China menandakan pasar otomotif di Indonesia sangat atraktif. Dirinya meyakini pasar otomotif dalam negeri akan tumbuh positif ke depannya.

"Ini suatu sinyal yang baik," kata Henry saat paparan publik melalui daring, Kamis (8/8).

Baca Juga: Pakar Otomotif: APM Harus Manfaatkan Peluang Kenaikan PPnBM Mobil Hybrid

Henry membeberkan strategi untuk bersaing di pasar otomotif ialah dengan memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Menurutnya, ASII sendiri telah mengeluarkan sejumlah produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, antara lain, jenis mobil BBM, hybrid dan mobil listrik.

Selain itu, ASII sendiri juga membidik beragam pasar otomotif, mulai dari segmen mobil murah, mobil mewah, mobil penumpang jingga mobil komersial. Henry mengklaim, pangsa pasar Astra berhasil mencapai 57% hingga Juni 2024 lalu.

"Kalau kita bandingkan di 5 tahun lalu pada 2019 itu berada di sekitar 52%. Jadi cukup baik, kita ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah percaya kepada Astra," ujarnya.

Tak hanya bicara soal produk, Henry menerangkan bahwa ASII juga memberikan sejumlah layanan yang mampu menyesuaikan kebutuhan masyarakat di Indonesia.

"Jadi kita memiliki jaringan sangat banyak, baik penjualan dan after sales, ada juga ekosistem, baik leasing, insurance, trade in new cars, ini sangat mendukung layanan yang lebih baik ke pelanggan," terangnya.

Sebagai informasi, dalam laporan keuangan, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,85 triliun di semester I 2024, turun 9,12% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 17,44 triliun.

Penurunan laba bersih ini seiring pendapatan yang turun 1,49% menjadi Rp 159,96 triliun di semester I 2024.

Secara rinci, pendapatan ASII mayoritas disumbang oleh segmen otomotif sebesar Rp 65 triliun. Lalu, segmen alat berat dan pertambangan Rp 64,51 triliun, segmen jasa keuangan Rp 15,91 triliun, serta segmen agribisnis Rp 10,31 triliun.

Baca Juga: Insentif Dicabut, Honda Akui Sudah Punya Strategi Kenalkan Mobil Hybrid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×