Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), emiten penyedia mur dan baut untuk kebutuhan konstruksi, menargetkan pendapatan neto sebesar Rp160,60 miliar pada tahun 2025. Target ini disertai dengan proyeksi peningkatan laba bruto ke level Rp38,06 miliar.
Direktur Utama BAUT, Simon Hendiawan menyampaikan bahwa perseroan tengah fokus pada pemulihan kinerja keuangan dan penguatan posisi pasar secara bertahap namun berkelanjutan.
“Fokus utama diarahkan pada efisiensi, adaptasi teknologi, dan kedekatan dengan kebutuhan pelanggan,” ujar Simon dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (16/5).
Sebagai bagian dari strategi bisnisnya, BAUT terus memperluas kemitraan dan pasokan, termasuk ke proyek smelter Freeport Indonesia di Gresik. “Sebelum pembukaan sudah kami suplai melalui kontraktor, dan saat ini pun kami masih terlibat dalam pengembangan dan perluasan proyek tersebut,” jelasnya.
Selain sektor pertambangan, BAUT juga menyasar industri FMCG serta konstruksi di wilayah Nusa Tenggara. Proyek-proyek tersebut dinilai memiliki potensi permintaan tinggi terhadap produk mur dan baut.
Baca Juga: Gelar RUPST, Hotel Sahid Jaya International (SHID) Angkat Pengurus Baru
Menanggapi prospek industri di tengah kondisi makroekonomi yang menantang, Simon menyatakan bahwa mur dan baut tetap menjadi komponen vital dalam berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga kebutuhan rumah tangga.
“Mur dan baut akan terus berkembang selama infrastruktur dibangun dan masyarakat melakukan perbaikan rumah tangga. Kami optimis, walau tantangan tetap ada, baik dari sisi eksternal maupun internal,” tuturnya.
Ia mengakui bahwa tekanan ekonomi pada 2024 berdampak pada kinerja perusahaan, namun BAUT tetap berupaya mengeksekusi strategi pemulihan agar bisa mencatat laba seperti pada 2022.
BAUT juga terus memperkuat branding produk FastFix yang diluncurkan pada 2024 melalui kampanye promosi yang dilakukan secara berkala.
Beberapa proyek besar yang menggunakan produk BAUT dan selesai pada akhir 2024 meliputi pembangunan Stadion Dirmuthala dan Stadion Harapan Bangsa (PON Aceh), Pakuwon Bekasi, Stadion Kanjuruhan Malang, serta proyek bandara di Halim, Kediri, dan Bali.
Baca Juga: Memanen Sinar Matahari untuk Mencetak Mur & Baut
Selanjutnya: Menakar Dampak Tarif Resiprokal AS Terhadap Perekonomian Indonesia
Menarik Dibaca: Sayur Penurun Kolesterol Paling Cepat Apa Saja? Ini 8 Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News