kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Keterbatasan lahan ganggu produksi gula


Kamis, 04 Desember 2014 / 13:53 WIB
Keterbatasan lahan ganggu produksi gula
ILUSTRASI. Nonton Demon Slayer: KnY S3 Swordsmith Village Arc Episode 11 & Link Streaming Resmi


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

SUBANG. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) optimalkan kandungan rendemen produksi gula. Selama dua tahun terakhir, kandungan rendemen RNI bertahan pada angka 7,77%. Selisih tipis dengan target kandungan rendemen pemerintah 2014 sebesar 8,53%. Target rendemen yang belum dicapai disebabkan keterbatasan lahan yang mengganggu pasokan bahan baku.

Sebagai gambaran pada tahun 2014 target pemerintah terhadap produktivitas per hektar (ha) mencapai 88,7 ton per ha. Sementara kontribusi RNI baru mencapai 82,2 ton per ha. Sehingga masih selisih 6,4 ton per ha. Padahal industri gula nasional membutuhkan sekitar 5.870 ha lahan tambahan untuk meningkatkan produksi gula.

Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT RNI mengaku, selama ini kendala masih terbatas pada lahan yang minim. Sehingga perlu ada regulasi yang menjamin ketersedian lahan dalam rangka menjamin ketersediaan lahan agar ada jaminan ketersedian bahan baku tebu. Baru setelahnya disusul peningkatan teknologi dibarengi penelitian serta pengembangan varietas bibit unggul.

“Terakhir optimalisasi kinerja pabrik. Kami terus mendorong mekanisasi dan otomatisasi dalam proses pengolahan tebu,” tandas Ismed pada Kamis (4/12).c

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×