kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Lahan bertambah 50.000 hektare, produksi kedelai berpotensi naik 50.000 ton


Minggu, 15 Mei 2011 / 19:37 WIB
Lahan bertambah 50.000 hektare, produksi kedelai berpotensi naik 50.000 ton
ILUSTRASI. Sepeda lipat Element Bike to Work Edition terjual 200 unit dalam waktu 40 detik


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Selain komoditas beras dan jagung, peningkatan produksi komoditas pangan utama juga dilakukan untuk komoditas kedelai. Selama ini, produksi kedelai nasional masih minim karena areal tanam masih minim.

Oleh karena itu, sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) mengalokasikan areal seluas 50.000 hektare untuk menggenjot produksi kedelai nasional.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro berharap, dengan adanya dukungan areal ini, maka produksi kedelai nasional bisa ditingkatkan. Areal lahan seluas 50.000 hektar ini adalah milik PT Pertani. "Wilayahnya semuanya di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," jelasnya, pekan lalu.

Dalam sinergi BUMN ini, ada tiga sistem kerjasama dengan petani yang diberlakukan. Pertama, sistem sewa lahan. Kedua, sistem bantuan pupuk dan bibit, dan ketiga adalah sistem bayar panen. Sistem kerjasama ini tergantung daerahnya masing-masing.

Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan, untuk komoditas kedelai, bisa jadi nantinya Bulog akan menjadi pembeli siaganya. Hanya saja, ia mengatakan sampai saat ini belum ada kepastian.

Ketua Dewan Kedelai Nasional Benny Kusbini menyebut, sinergi BUMN ini bisa mendongkrak produksi kedelai nasional. Pasalnya, selama ini salah satu permasalahan yang dihadapi dalam produksi kedelai adalah ketersediaan lahan.

Meski belum terlalu signifikan, menurut Benny lahan seluas 50.000 hektare milik Pertani ini bisa membantu menggenjot produksi kedelai nasional. Menurutnya, lahan seluas 50.000 hektare ini berpotensi menambah produksi kedelai nasional sekitar 50.000 ton. Maklum saja, rata-rata tingkat poduktifitas tanaman kedelai nasional masih sekitar 1 ton per hektare.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan angka ramalan I untuk produksi kedelai tahun 2011 ini sebesar 934.000 ton. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang angka sementara produksi kedelai tahun lalu yang sebesar 908.110 ton. Dengan penambahan produksi dari program GP3K ini, maka total produksi kedelai nasional diperkirakan bisa mencapai sekitar 984.000 ton.

Agar bisa mengkontribusi pada produksi kedelai tahun ini, Benny berharap penanaman kedelai di areal 50.000 hektar ini bisa segera dilakukan. "Jika bisa dilakukan penanaman segera, setidaknya tahun ini akan bisa menanam satu kali musim. Sehingga bisa didapat potensi produksi sekitar 50.000 ton," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×