kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar Mobil Domestik Diyakini Bisa Tembus 2 Juta Unit pada Tahun 2030


Kamis, 23 Februari 2023 / 21:14 WIB
Pasar Mobil Domestik Diyakini Bisa Tembus 2 Juta Unit pada Tahun 2030
ILUSTRASI. Penjualan Mobil Ditargetkan Bisa Tembus 2 Juta Unit pada 2030.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif optimistis pasar mobil domestik bisa menembus 2 juta unit pada tahun 2030, ditopang stabilnya pertumbuhan ekonomi, peluncuran model-model baru di segmen gemuk, dan masih rendahnya penetrasi mobil di Tanah Air. Mobil di segmen A dan B dengan banderol di bawah Rp 300 juta akan memimpin pertumbuhan pasar hingga 2030, karena cocok dengan daya beli masyarakat Indonesia. 

Sementara itu, lonjakan penjualan mobil bakal diimbangi dengan pengembangan teknologi otomotif untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menurunkan emisi karbon. 

Selain mobil elektrifikasi, yakni hybrid electric vehicle (HEV), plug in hybrid electric vehicle (PHEV), dan battery electric vehicle (BEV), pabrikan terus menyempurnakan teknologi di mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yang kini digunakan mobil segmen A dan B. Tujuannya agar agenda penurunan emisi karbon melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat. 
  
Tahun lalu, penjualan mobil domestik mencapai 1,013 juta unit, naik 18% dari tahun 2021. Sementara itu, ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) melejit 60% menjadi 473 ribu unit. Dengan demikian, total produksi mobil mencapai 1,4 juta unit.

Baca Juga: Honda Brio Catat Penjualan Wholesales Tertinggi di Indonesia pada Januari 2023

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi dalam workshop “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2) menerangkan, Toyota optimistis menatap pasar mobil ke depan. Sebab, rasio kepemilikan mobil di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara pesaing.  

Dia mencatat, tahun 2000-an, pasar mobil domestik hanya 300 ribu unit. Namun, pada 2012, pasar mobil sudah menembus 1 juta unit. Adapun tahun lalu, pasar mobil kembali menembus 1 juta unit, setelah sempat terpuruk pada 2020 akibat pandemi Covid-19 dan mulai pulih pada 2021. 

“Pemicu pertumbuhan pasar otomotif adalah kenaikan PDB per kapita, yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat. Dengan begini, mereka bisa membeli mobil dan menggenjot pasar,” kata dia. 

Dia menambahkan, industri mobil juga sanggup memacu ekspor. Di era 2000-an, ekspor mobil utuh sangat kecil, namun tahun lalu sudah mencapai 473 ribu unit. Artinya, produksi mobil tahun lalu sudah berkisar 1,4 juta-1,5 juta unit. 

Dari sini, dia menilai, target produksi mobil 2 juta unit yang sempat disebut pemerintah bukan mustahil, karena ekspor juga cukup kuat. Contohnya, Toyota sudah mulai mengekspor All New Kijang Innova Zenix tahun ini ke beberapa negara dengan target 8.000 unit.  

Anton menambahkan, Toyota juga terus berupaya menghasilkan produk yang ramah lingkungan, dari sisi efisiensi bahan bakar dan emisi gas buang di semua pilihan powertrain. Sebagai contoh, konsumsi bahan bakar Zenix bensin kini bisa mencapai 1 liter per 15 kilometer (kpl), membaik dibandingkan generasi sebelumnya 1 kpl. 

Dia menambahkan, Toyota juga memasukkan pilihan mobil elektrifikasi untuk konsumen, mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV. 

Baca Juga: Tak Semua Masyarakat Bisa Dapat Subsidi Motor Listrik, Ini Syaratnya

Sementara itu Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IMATAP Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo menyatakan, industri otomotif tumbuh 10,67% tahun lalu, di atas laju ekonomi 5,3% dan industri 5,01%. Jumlah ini juga di atas rata-rata pertumbuhan industri mobil dunia 3,1%.  

Dia memastikan, kapasitas produksi mobil nasional sebanyak 2,3 juta unit per tahun sanggup menopang penjualan mobil 2 juta unit. Dalam konteks ini, Kemenperin terus mendorong terciptanya iklim usaha yang baik dengan menerbitkan regulasi mendukung penjualan mobil 2 juta unit. 

Tahun lalu, dia menyatakan, produksi mobil 1,4 juta-1,6 juta unit, terdiri atas penjualan domestik 1 juta unit dan ekspor 478 ribu unit. Adapun tahun ini, produksi mobil dibidik 1,6 juta unit. Dengan demikian, dibutuhkan tambahan produksi 400 ribu unit untuk mencapai target produksi 2 juta unit. 

Dia menyatakan, rasio kepemilikan mobil di Indonesia sangat rendah, yakni 99 per 1.000 orang. Artinya, pasar mobil ke depan masih berpotensi tumbuh kencang. 

“Pemerintah bisa melakukan intervensi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan mobil. Pemerintah juga mendorong peralihan mobil dari ICE ke elektrifikasi,” tegas dia.

Di sisi lain, Pengamat otomotif LPEM UI Riyanto menyatakan pasar mobil domestik berpotensi besar menembus 2 juta unit tahun 2030. Syaratnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 5% per tahun dan populasi tumbuh 1% sepanjang 2023-2030. 

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar itu, dia menyatakan, PDB per kapita Indonesia mencapai US$ 6.500 pada 2030, dibandingkan tahun lalu US$ 4.783 tahun 2022. Selanjutnya, rasio kepemilikan mobil pada tahun 2030 mencapai satu unit per 150 penduduk. 

Dia menambahkan, untuk mencapai penjualan mobil 2,1 juta unit, mau tak mau mobil segmen A dan B harus digenjot. Namun, segmen ini sangat elastis terhadap harga jual. Oleh sebab itu, dibutuhkan stimulus untuk merangsang penjualan. 

“Kalau harga mobil segmen A dan B turun 1%, demand bisa naik 3,5%. Jadi, kalau harga turun 10%, permintaan bisa melejit 35%. Intinya, segmen ini ada ruang untuk dibesarkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×