Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) terus memperkuat perannya sebagai pengelola terminal nonpetikemas di Indonesia, termasuk untuk layanan kargo curah cair yang menjadi salah satu simpul penting rantai logistik nasional.
Hingga triwulan III-2025, arus kargo curah cair yang ditangani Pelindo Multi Terminal Group mencapai 22,25 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Kebijakan BBM Ramah Lingkungan Lewat Pertamax Green 95
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan aktivitas bongkar muat di sejumlah cabang utama seperti Belawan, Dumai, Teluk Bayur, Jamrud Nilam Mirah, Tanjung Wangi, Trisakti, dan Bumiharjo Bagendang, yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Farid Chairmawan, VP Komunikasi Korporasi Pelindo Multi Terminal mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memperkuat kapabilitas layanan curah cair agar kelancaran bongkar muat tetap terjaga.
“Kami terus mengoptimalkan fasilitas dan peralatan pelabuhan, serta menerapkan sistem operasi terintegrasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose). Tujuannya untuk memastikan proses bongkar muat berlangsung aman, efisien, dan mampu mempersingkat port stay maupun cargo stay,” ujar Farid dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025).
Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Dorong Inovasi lewat Pemberdayaan SDM & Program Keberlanjutan
Adapun fasilitas utama pendukung layanan curah cair mencakup pipeline dan piperack, loading point area, platform dermaga, pigging system, jembatan timbang, serta mooring dolphins untuk mendukung keamanan sandar kapal.
Komoditas utama yang mendominasi layanan curah cair Pelindo adalah produk kelapa sawit, salah satu sektor unggulan Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 luas perkebunan sawit nasional mencapai 16,01 juta hektare dengan produksi 45,44 juta ton.
Volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) mencapai 22,98 juta ton, dengan negara tujuan utama India, China, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: KSPSI: Potensi PHK Michelin (MASA) Bertambah Jadi 415 Karyawan
“Kami ingin menjadi penghubung utama antara potensi industri dan kebutuhan pasar dengan layanan pelabuhan yang andal. Tidak hanya mengalirkan komoditas penting seperti kelapa sawit dan turunannya, tapi juga nilai ekonomi yang menggerakkan sektor riil dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Farid.
Selanjutnya: Pertamina Patra Niaga Dukung Kebijakan BBM Ramah Lingkungan Lewat Pertamax Green 95
Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













