kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persaingan Ketat, Komponen LHE Bebas Bea Masuk


Senin, 14 Desember 2009 / 09:30 WIB
Persaingan Ketat, Komponen LHE Bebas Bea Masuk


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Produsen Lampu Hemat Energi (LHE) lokal merasa terganggu oleh pengenaan bea masuk komponen LHE yang besarnya 5%-10%. Pasalnya, bea masuk ini membikin LHE lokal sulit bersaing dengan lampu sejenis buatan China.

"Satu LHE asal China itu US$ 60 sen-US$ 70 sen. Kalau dijual di Indonesia seharga Rp 15.000, untung bersihnya bisa mencapai Rp 9.300 per unit," kata John Manoppo, Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), akhir pekan lalu.

Pemerintah tidak menutup kuping atas teriakan para produsen LHE lokal. Pemerintah melalui Departemen Perindustrian (Depperin) akan membebaskan pengenaan bea masuk impor komponen LHE. Misalnya saja, komponen kapasitor, resistor diode, transistor, PCB, tube CFL, kabel 0,4 mm, dan kabel power.

Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Depperin Budi Darmadi menyatakan, pada saat perjanjian perdagangan bebas bergulir, maka impor komponen LHE tidak akan terkena bea masuk apapun.

Dengan pembebasan bea masuk ini, pemerintah mengharapkan industri LHE domestik dapat pulih dari sergapan pengaruh krisis global sekaligus mengurangi volume impor LHE. "Ini untuk menjaga pasar dalam negeri dari impor ilegal," tandas Budi, Minggu (13/12).

Banjir lampu impor

Selain masih tersandung bea masuk, saat ini industri LHE dalam negeri juga harus berjibaku dengan impor LHE yang kian membeludak.

Data Aperlindo menunjukkan, tahun ini impor LHE dari China mencapai 160 juta unit . Impor LHE dari China diprediksikan membesar menjadi 200 juta unit pada 2010. "Tahun ini nilai impornya bisa sekitar US$ 110 juta, berarti devisa kita lari ke sana," kata John.

Menurut dia, banyak importir yang memanfaatkan celah pada Permendag No 56/2008 yang tidak mencantumkan kode HS 8539.31.90.90 wajib verifikasi.

Bila celah ini tetap terbuka saat perdagangan bebas diberlakukan, imbuh John, maka akan membahayakan kelanjutan industri LHE lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×