Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berupaya memperluas akses layanan dan jaringan bisnis hingga ke wilayah perdesaan. Skema yang tengah dikembangkan Pertamina ialah melalui kemitraan dalam bentuk Pertashop.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM dan LPG yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.
Baca Juga: Pertamina – Petronas teken kerja sama jual beli minyak mentah
Kehadiran Pertashop, sambung Fajriyah, juga ditujukan untuk mendukung program Pertamina One Village One Outlet (OVOO) dalam rangka memastikan pelayanan Pertamina hingga ke pedesaan. Fajriyah bilang, Pertashop adalah jenis usaha yang ditawarkan kepada mitra di desa dengan tetap memperhatikan aspek komersial.
"Pengembangan Pertashop dilakukan secara bertahap dengan bekerjasama dengan pemerintah Desa. Semakin banyak mitra desa yang berminat, tentunya akan semakin cepat penyebaran Pertashop ini," kata Fajriyah kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).
Fajriyah mengungkapkan, untuk tahap awal, Pertashop sudah ada di 50 titik lokasi yang sebagian besar berada di Jawa Barat. Saat ini, Pertamina tengah memperluas jaringan Pertashop ke wilayah Jawa Tengah.
"Saat ini kami utamanya sedang fokus mengembangkan di Jawa Tengah dengan tetap melakukan evaluasi secara regular untuk peningkatan ke depannya. Skema ini baru diluncurkan dan disosialisasikan ke aparat desa di Jawa Tengah kemarin," terang Fajriyah.
Baca Juga: Gandeng KKKS, SKK Migas lakukan standardisasi dan kodifikasi material persediaan
Dalam Rapat Kerja Percepatan Penyaluran Dana Desa 2020 di Semarang, Selasa (18/2) kemarin, Pertamina telah menandatangani nota kesepakatan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperluas pelayanan BBM dan LPG melalui pengadaan Pertashop di desa-desa wilayah Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan memastikan 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina.
Lebih lanjut, menurut Fajriyah, yang dimaksud outlet pelayanan Pertamina ini bukan hanya Pertashop melainkan bisa juga outlet layanan dalam bentuk yang lain. "Outlet ini maksudnya bukan hanya Pertashop, tapi pelayanan Pertamina, bentuknya bisa SPBU juga," terangnya.
Kendati begitu, Fajriyah yakin dukungan dari Kemendagri ini bisa ikut mendorong perluasan jaringan Pertashop. "Dengan dukungan Kemendagri, kami optimistis pengembangan Pertashop ke depan semakin meluas lagi," harapnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan adanya investasi US$ 117 miliar dalam lima tahun
Mengenai besaran investasi, Fajriyah enggan merinci. Yang jelas, Pertamina mengembangkan dua skema kerjasama yakni Skema Investasi oleh Pertamina dan Skema investasi oleh Mitra Desa.
Skema investasi Pertamina dapat dilakukan dimana modal sarana dan infrastruktur disiapkan oleh Pertamina, sementara modal kerja disiapkan oleh mitra Desa. Dengan skema ini, maka bagi hasil keuntungan dilakukan sesuai dengan porsi investasi yang sudah diberikan.
Sedangkan untuk Skema Investasi Mitra Desa, seluruh investasi baik modal sarana infrastruktur maupun modal kerja disiapkan oleh Mitra Desa. Sehingga hasil keuntungan pun menjadi hak mitra Desa sepenuhnya.
Kedua skema tersebut ditawarkan Pertamina kepada mitra, baik lembaga desa maupun pihak lain atas persetujuan Pemerintah Daerah. Adapun penentuan skema, Pertamina menyerahkan pada pilihan mana yang dinilai menguntungkan oleh mitra.
Baca Juga: Tahun ini Kementerian ESDM incar pembangunan jargas 266.070 sambungan rumah (SR)
Adapun, Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran yaitu antara 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan 3.000 liter per hari (Diamond).
"Untuk nilai investasinya akan tergantung dari hasil survei yang dilakukan oleh tim bersama pemerintah desa. Keuntungan yang didapat mitra tentunya sesuai dengan skema investasi yang disepakati," ungkapnya.
Dalam pengembangan Pertashop ini, Pertamina pun tak jalan sendirian. Sebab, holding migas plat merah ini juga menggandeng BUMN lainnya, seperti PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero) & PT Barata Indonesia (Persero).
"Pertamina terus bersinergi dengan BUMN lain untuk pengembangan Pertashop. Salah satunya untuk memproduksi outlet Pertashop yang juga dikerjasamakan dengan Pindad, Barata dan PGN Solution," tandas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News