Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semester I 2020, emiten sektor transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) telah berhasil melakukan ekspansi dengan menambah armada baru sebanyak 13 unit truk. Selain itu PURA juga telah melakukan ekspansi diversifikasi market dan customer baru. Dengan anggaran belanja modal atau capital expendiure (capex) yang direalisasikan dari dana hasil IPO sebesar Rp 189 miliar.
Direktur Utama PURA Ariel Wibisono menjelaskan, selain digunakan untuk penambahan armada baru dan diversifikasi market dan customer baru, realisasi dana hasil IPO sebesar Rp 189 miliar pada semester I ini juga telah digunakan untuk karoseri dan aksesoris pendukung truk, dan biaya penunjang IPO.
"Kami berhati-hati untuk ekspansi di semester I akan tetapi PURA lebih fokus dalam membenahi pemantauan manajemen SDM baik pelatihan sopir maupun staff dalam meningkatkan pelayanan dan skill," ujar Ariel kepada kontan.co.id, Rabu (5/8).
Baca Juga: Putra Rajawali Kencana (PURA) menambah armada dengan dana IPO
Ariel juga mengatakan, fokus lain yang akan dilakukan perseroan pada tahun ini yaitu, pembenahan dan pembaharuan sistem management untuk bisa berfokus kepada efisiensi biaya dan optimalisasi utilitas kendaraan. Dengan anggaran capex dari hasil Konversi WARRAN PURA-W , sebesar Rp 5 miliar.
PURA juga memproyeksikan pada semester II akan mengalami kenaikan pendapatan sekitar 30% serta mendapatkan kontrak baru. "Strategi kita adalah revitalisasi kendaraan, dan utilisasi kendaraan secara optimal dengan penambahan client baru, di sektor kertas , Gula, pupuk dan Tetes Tebu," jelasnya.
Sementara sampai dengan akhir tahun PURA memproyeksikan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 10%-15% dibanding tahun 2019. Pada tahun ini PURA membidik rencana realisasi kontrak baru sebesar 25 miliar. Ariel berharap bisa memfinalkan kontrak pengiriman paper roll, pupuk, dan duplex yang harapannya bisa terefleksi di laporan kuartal IV.
Sejauh ini PURA juga telah berhasil mendapatkan kontrak pengiriman tetes tebu sebagai bahan baku alkohol dan pakan ternak. "Kami juga tengah negosiasi pengiriman kertas Paper roll, Pengangkutan Pupuk dan duplex," katanya.
PURA juga melakukan upaya restrukturisasi utang jangka pendek, relaksasi pokok utang dan bunga pada kredit investasi dan relaksasi bunga pada kredit modal kerja. Ariel mengatakan, restrukturisasi Program COVID-19 untuk bunga restrukturisasi kredit modal kerja sebesar Rp 10,8 miliar, sementara untuk Pokok dan Bunga Kredit Investasi sebesar Rp 4 miliar.
Baca Juga: Putra Rajawali Meraih Kontrak Baru Rp 25 Miliar, Ini Saran Analis untuk Saham PURA