kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Tempe Indonesia Tembus Pasar AS lewat Summer Fancy Food Show 2025


Minggu, 27 Juli 2025 / 19:37 WIB
Tempe Indonesia Tembus Pasar AS lewat Summer Fancy Food Show 2025
ILUSTRASI. Pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Azaki, Perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). Produksi tempe yang diolah dengan proses yang higienis dan berkualitas sesuai standar BPOM tersebut mampu menghasilkan 4,8 ton tempe untuk ekspor ke Jepang sebagai komoditas produk pangan yang bisa tembus pasar internasional di masa pendemi COVID-19. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha Indonesia sukses memperkenalkan tempe sebagai pangan kaya nutrisi (superfood) pada pameran dagang business-to-business (B2B) terbesar di Amerika Serikat, Summer Fancy Food Show (SFFS) 2025.

Pameran yang digelar di Javits Center, New York, pada 29 Juni–1 Juli 2025 ini menjadi momentum strategis untuk mendorong ekspor tempe Indonesia.

Atase Perdagangan RI di Washington D.C., Ranitya Kusumadewi, menilai tempe memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat konsumen AS yang tengah meningkat. 

“Tempe sebagai pangan sehat dan superfood berbasis nabati (plant-based) selaras dengan tren gaya hidup sehat di kalangan konsumen AS. Tren ini membuka peluang ekspor produk tempe Indonesia ke Negeri Paman Sam,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: Harga Tempe Tembus Rp10.000 per Potong, Gakoptindo Beberkan Penyebabnya

Rumah Tempe Azaki, menjadi wakil pelaku usaha Indonesia yang menampilkan tempe beku (frozen) dan siap makan (ready-to-eat) dengan berbagai varian rasa. 

Setelah mengantongi sertifikasi standar keamanan dan kualitas internasional, perusahaan tersebut siap merambah pasar AS.

Menurut Ranitya, keikutsertaan Indonesia pada SFFS 2025 menjadi langkah penting untuk promosi produk, memperluas jejaring bisnis, dan memahami tren pasar. 

“Berbagai inovasi olahan tempe diharapkan dapat menjawab kebutuhan konsumen AS yang mengutamakan produk sehat, berbasis nabati, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Pasar makanan sehat di AS tengah mengalami pertumbuhan signifikan. Nilai pasarnya diperkirakan melonjak dua kali lipat menjadi USD 470 miliar pada 2030, dari sekitar USD 200–250 miliar pada pertengahan 2025. 

Khusus produk berbasis nabati, nilai pasar ritel AS pada 2024 mencapai USD 8,1 miliar, dengan pasar tempe diperkirakan sebesar USD 1,2 miliar dan berpotensi naik menjadi USD 2,5 miliar pada 2033.

Baca Juga: Gakoptindo: Produksi Tahu dan Tempe Turun 20%, Harga Naik Jadi Rp10.000 per Potong

Kinerja ekspor tempe Indonesia ke AS juga menunjukkan tren positif, dari USD 1,7 juta pada 2021 menjadi USD 2,2 juta pada 2024.

“Melalui ajang ini, kami ingin menunjukkan bahwa tempe memiliki potensi besar sebagai sumber protein alternatif yang bergizi, kaya nilai budaya, dan bernilai ekonomis,” kata Direktur PT Azaki Food, Cucup Ruhiyat.

SFFS 2025 yang memasuki penyelenggaraan ke-69 ini menghadirkan lebih dari 2.400 perusahaan dari 50 negara dan dihadiri 29.000 pengunjung serta profesional industri makanan dan minuman.

Selain pameran produk, SFFS juga menggelar seminar, lokakarya, penghargaan industri, demo memasak, dan food tasting.

Usai pameran, Ranitya juga mengunjungi jaringan ritel Pearl River Mart di New York yang memasarkan berbagai produk Indonesia, seperti mi instan, kecap manis, batik, tas anyam, hingga wayang. 

“Kehadiran produk Indonesia di jaringan ritel ini menjadi sarana untuk memperkenalkan produk Tanah Air ke konsumen AS,” ujarnya.

Sebagai informasi, sepanjang Januari - Mei 2025, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan AS sebesar USD 7,08 miliar, naik 31,82% dari periode yang sama pada 2024 sebesar USD 5,37 miliar. 

Total perdagangan kedua negara mencapai USD 17,14 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia ke AS mendominasi. 

Pada 2024, total perdagangan Indonesia - AS tercatat USD 38,56 miliar, dengan surplus Indonesia mencapai USD 14,52 miliar.

Baca Juga: Harga Tahu-Tempe Bakal Semakin Mahal, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: Legislator Soroti Dampak Ekonomi PP 28/2024 terhadap Industri Tembakau

Menarik Dibaca: Makna Lagu Terbuang Dalam Waktu dari Barasuara, Soundtrack Film Sore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×