Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) melakukan seremoni topping off proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima Nusa Tenggara Barat.
Topping off ini menandai penyelesaian struktur utama bangunan dan membuka jalan bagi percepatan pekerjaan arsitektur serta mekanikal, elektrikal, dan pemipaan (MEP).
Hingga pekan pertama Oktober 2025, progress fisik pembangunan RSUD Kota Bima telah mencapai 47,87% lebih cepat 6% dari jadwal yang direncanakan.
Tahapan konstruksi yang telah diselesaikan sejak groundbreaking pada 28 Mei 2025 meliputi struktur bawah, struktur atas, serta sebagian pekerjaan infrastruktur dan sebagian arsitektur serta MEP.
Baca Juga: Lelang Proyek Tol 2026 Belum Terlihat, Hutama Karya Fokus Selesaikan Ruas Terkontrak
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengungkapkan RSUD Kota Bima akan menyediakan lebih dari 20 jenis pelayanan kesehatan modern, meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), poliklinik spesialis, radiologi, ruang operasi dengan Catheterization Laboratory (Cath Lab), serta fasilitas perawatan intensif seperti ICU, NICU, dan HCU.
Rumah sakit ini juga dilengkapi layanan penunjang seperti farmasi, rehabilitasi medik, dan cytotoxic.
“Dengan kapasitas 100 tempat tidur, RSUD Kota Bima telah memenuhi standar WHO yang menetapkan kebutuhan 1 tempat tidur per 1.000 penduduk mengingat jumlah penduduk Kota Bima mencapai 163.820 jiwa pada 2024,” ungkap Adjib, dalam keterangan resminya, Rabu (8/10).
Menurutnya, pembangunan ini merupakan bagian dari program peningkatan kelas rumah sakit dari Tipe D menjadi Tipe C untuk mendukung layanan Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologi (KJSU), sehingga masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan lebih dari tujuh jam ke rumah sakit provinsi untuk mendapatkan pelayanan tersebut.
Dalam pelaksanaan pembangunan, Hutama Karya menerapkan teknologi konstruksi berkelanjutan dan ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan air olahan IPAL untuk kebutuhan proyek. Aspek keselamatan kerja (K3) menjadi prioritas utama dengan memastikan seluruh program QHSSE terimplementasi penuh.
“Hingga saat ini, proyek telah menyerap 25% tenaga kerja lokal dan memberikan dampak positif bagi peningkatan daya jual UMKM di sekitar lokasi proyek,” imbuh Adjib.
Baca Juga: Hutama Karya Rampungkan Proyek Dermaga Terminal BBM Tanjung Batu
Pasca topping off, tahapan konstruksi yang akan difokuskan meliputi penyelesaian item pekerjaan arsitektur, sistem MEP, dan infrastruktur. “Kami optimis target penyelesaian proyek tetap on schedule pada Desember 2025,” tambah Adjib.
Setelah penyelesaian konstruksi, RSUD Kota Bima direncanakan dapat mulai beroperasi secara bertahap.
Untuk pelayanan poliklinik direncanakan sudah dapat beroperasi pada April 2026, sementara pelayanan rawat inap akan dimulai pada Agustus 2026 mengingat gedung rawat inap baru akan mulai dikerjakan pada November 2025.
Selanjutnya: Bidik Nasabah Kelas Atas, Allianz Life dan HSBC Luncurkan Premier Heritage Assurance
Menarik Dibaca: Sinopsis The Woman in Cabin 10, Film Psychological Thriller Baru di Netflix
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News