kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

IdEA Pantau Penyesuaian Biaya Admin E-Commerce, Pastikan UMKM Tak Terbebani


Rabu, 10 Desember 2025 / 19:21 WIB
IdEA Pantau Penyesuaian Biaya Admin E-Commerce, Pastikan UMKM Tak Terbebani
ILUSTRASI. Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Menelaah Masa Depan Industri E-Commerce Indonesia', yang diselenggarakan oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDEA) di Artotel, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyatakan tengah memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah terkait langkah sejumlah platform marketplace yang melakukan penyesuaian biaya admin dan layanan kepada seller, termasuk rencana penyesuaian dari Shopee. Menurut idEA, perubahan struktur biaya ini merupakan konsekuensi dari dinamika industri digital.

“Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional mulai dari keamanan, teknologi, hingga dukungan logistik. Namun prinsip kami tetap sama: penyesuaian harus proporsional, transparan, dan tidak membebani UMKM,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

idEA menjelaskan bahwa pihaknya belum menetapkan batas aman tertentu terkait besaran biaya admin. Namun asosiasi menegaskan bahwa setiap penyesuaian harus memperhatikan kemampuan pelaku usaha mikro dan kecil. Transparansi komponen biaya menjadi salah satu kriteria utama agar seller memahami manfaat dari layanan yang mereka bayarkan.

Baca Juga: Biaya Proses Pesanan Shopee Berlaku 20 Juli, Ini Penjelasan idEA

Sejalan dengan tren kenaikan biaya admin dan transaksi di beberapa marketplace, idEA mengakui menerima sejumlah masukan dari para seller, khususnya UMKM.

“Kami menampung aspirasi tersebut melalui berbagai kanal dan membawanya dalam dialog rutin dengan pemerintah dan platform agar ada komunikasi yang lebih jelas, mitigasi dampak, serta kebijakan yang tetap berpihak pada pelaku kecil,” kata idEA.

Di tengah meningkatnya kompleksitas biaya—mulai dari komisi, biaya transaksi hingga biaya layanan—idEA menilai perlunya transparansi dan komunikasi yang lebih terbuka dari pihak marketplace. Meski belum berbicara soal regulasi khusus, idEA menekankan pentingnya standar informasi biaya yang mudah dipahami agar tidak membebani seller kecil.

Baca Juga: E-Commerce Kompak Tarik Biaya Pemrosesan, idEA Ingatkan Risikonya bagi UMKM

idEA melihat masa depan industri marketplace di Indonesia tetap menjanjikan, namun memerlukan keseimbangan antara keberlanjutan platform dan daya tahan UMKM.

“Dengan struktur biaya yang makin kompleks, tantangan bagi UMKM tentu ada, tapi dapat diatasi melalui kolaborasi kebijakan, peningkatan literasi digital, dan inovasi layanan. Fokus utama idEA adalah memastikan ekosistem e-commerce tetap inklusif bagi usaha mikro-kecil sekaligus berkelanjutan bagi platform,” ujar idEA.

Asosiasi menegaskan akan terus menjadi penghubung antara pemerintah, platform, dan para pelaku usaha untuk menjaga iklim e-commerce yang sehat di tengah dinamika industri yang terus berkembang.

Baca Juga: Begini Respons Blibli Soal Potensi Perubahan Biaya Admin di Platform E-commerce

Selanjutnya: Tokio Marine Life Edukasi Perempuan lewat Talkshow “Your Future, Your Choice”

Menarik Dibaca: Persib Bandung vs Bangkok United di ACL 2: Prediksi Skor, Head to head, dan Line up

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×