kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.350   21,00   0,13%
  • IDX 6.792   -2,52   -0,04%
  • KOMPAS100 1.007   -2,88   -0,28%
  • LQ45 780   -3,04   -0,39%
  • ISSI 211   0,68   0,33%
  • IDX30 404   -2,26   -0,56%
  • IDXHIDIV20 489   -2,65   -0,54%
  • IDX80 114   -0,30   -0,26%
  • IDXV30 119   -1,27   -1,06%
  • IDXQ30 132   -0,88   -0,66%

Perikanan Indonesia Targetkan Kapal Tangkap Modern Tingkatkan Nilai Tambah 2X Lipat


Senin, 17 Februari 2025 / 16:51 WIB
Perikanan Indonesia Targetkan Kapal Tangkap Modern Tingkatkan Nilai Tambah 2X Lipat
ILUSTRASI. Penandatanganan MoU antara PT Perikanan Indonesia dengan AST Oceanics di Jakarta pada Senin (17/2).  


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT Perikanan Indonesia tengah merencanakan pembangunan kapal tangkap modern yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah hasil perikanan. Sebagai langkah awal, perusahaan tersebut akan membangun satu hingga dua kapal sebagai prototipe, sebelum meningkatkan jumlahnya jika uji coba berhasil.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono, menjelaskan bahwa setiap kapal ini diperkirakan bernilai sekitar 2 juta dolar AS. Kapal-kapal tersebut akan dilengkapi dengan teknologi canggih, yang memungkinkan ikan langsung diproses di atas kapal, menjaga kesegaran hasil tangkapan.

“Ini adalah langkah awal. Kami akan coba bangun satu atau dua kapal dulu sebagai prototipe, untuk memastikan teknologi ini bekerja dengan baik sebelum diperbanyak. Kapal ini akan menggunakan teknologi yang sangat canggih untuk memastikan ikan bisa langsung diproses di atas kapal,” ujar Sigit Muhartono dalam acara penandatanganan MoU antara PT Perikanan Indonesia dengan AST Oceanics di Jakarta pada Senin (17/2).

Baca Juga: PT Perikanan Indonesia Bangun 2 Kapal Tangkap Modern, Nilai Proyek Capai 4 Juta USD

Setelah tahap uji coba sukses, PT Perikanan Indonesia menargetkan pembangunan hingga 20 kapal modern. Tujuan utama dari kapal tangkap ini adalah untuk menjaga kualitas ikan tangkapan dan memastikan produk perikanan yang lebih bernilai tinggi dapat didistribusikan ke pasar.

Sigit juga mengungkapkan bahwa nilai tambah yang diharapkan dari teknologi ini bisa mencapai lebih dari 15 persen atau dua kali lipat dari sebelummya. Hal ini terjadi karena ikan yang biasanya diekspor dalam keadaan dibekukan, kini bisa diproses lebih lanjut di atas kapal, seperti dipotong, diolah menjadi saku, slice, atau loin, yang tentunya meningkatkan nilai jual ikan tersebut.

Baca Juga: KKP resmikan coldstorage Untia

“Meskipun kami belum dapat memberikan angka yang pasti terkait volume produksinya, namun potensi peningkatan nilai tambah ini cukup besar, sekitar 15 persen. Apalagi jika produk ikan yang dihasilkan bisa sampai dalam bentuk ready-to-eat,” tambah Sigit.

Selain fokus pada pembangunan kapal, PT Perikanan Indonesia juga menyadari pentingnya persiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Proses pengolahan ikan di atas kapal membutuhkan tenaga terampil yang belum banyak dimiliki di Indonesia, sehingga persiapan SDM ini menjadi prioritas.

“Di samping mengembangkan kapal, kita juga harus menyiapkan SDM yang terampil. Dalam hitungan kami, satu kapal bisa membutuhkan hingga 40 orang, yang terbagi antara kru penangkap ikan, pengolahan, hingga teknisi kapal. Kami memerlukan waktu sekitar 9 bulan untuk menyiapkan SDM dan kapal secara paralel,” pungkasnya.

Baca Juga: Menengok Pengembangan Potensi Ekonomi Nelayan dan Wisata Bahari Tihi-Tihi

Selanjutnya: Marco’s Chop Shop Buka Gerai Terbaru di Lippo Mall Puri

Menarik Dibaca: Marco’s Chop Shop Buka Gerai Terbaru di Lippo Mall Puri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×