Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usulan impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas tidak direstui pemerintah. Karena itu, PT KAI Commuter akan menjalankan sejumlah opsi yang telah disediakan sebelumnya.
Merespons hal ini, VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan KAI Commuter telah menyiapkan beberapa opsi untuk mengakomodir lonjakan pengguna KRL. Salah satunya melakukan retrofit atau peremajaan pada 19 rangkaian KRL mulai tahun ini.
"Kebutuhan ini juga sebagai penambahan kapasitas angkut pengguna dan sebagai pengganti kereta yang dikonservasi," kata Anne pada Kontan.co.id, Minggu (25/6).
Baca Juga: KCI Mengkaji Penurunan Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Anne mengatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait pemenuhan kebutuhan armada KRL dalam 5 tahun ke depan.
Selain melakukan retrofit, ia mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk impor 3 unit KRL baru pada 2024 mendatang.
Selanjutnya, KAI Commuter juga telah berkontrak dengan PT Industri Kereta Api (Inka) untuk pengadaan 16 trainset baru dalam rangka penambahan kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada 2025-2026.
Anne melanjutkan, KAI Commuter kemudian akan mendatangkan 8 sarana KRL baru pada 2027. Dengan demikian, total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT Inka sampai 2027.
Baca Juga: KAI Mencatat Total 7.458 Perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal Jelang Lebaran
"Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar Anne.
Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga ada opsi dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Anne menjelaskan, hal ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna ke depannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.
Dia mengatakan, hal tersebut terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder. Anne menuturkan, KAI Commuter juga tengah mengkaji dan menghitung dampak pengadaan sarana KRL ini terhadap skema public service obligation atau PSO.
Baca Juga: Soal Impor Kereta Bekas, Pengamat Transportasi: KAI Harus Cari Alternatif Lain
KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News