kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Geo Dipa kembangkan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2, ditargetkan beroperasi 2023


Rabu, 19 Agustus 2020 / 23:58 WIB
Geo Dipa kembangkan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2, ditargetkan beroperasi 2023
ILUSTRASI. Akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik panas bumi 110 MW melalui PLTP Dieng 2 dan Patuha 2.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi kelistrikan terus ditingkatkan. Salah satunya melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2 dan PLTP Patuha 2 oleh PT Geo Dipa Energi (Persero).

Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengungkapkan, pembangunan PLTP sebagai sumber energi merupakan bagian dalam mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement dalam dalam Konvensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC-COP 25).

Riki menyebut, pengoperasian pembangkit panas bumi hampir tidak menghasilkan emisi karbon yang merusak lapisan bumi secara berkesinambungan. "Pemanfaatan energi terbarukan perlu ditingkatkan tidak hanya untuk mencapai target bauran energi terbarukan 23% pada tahun 2025, namun juga menuju ekonomi rendah karbon," ungkapnya dalam konferensi virtual yang digelar Rabu (19/8).

Baca Juga: Kemenkeu dan PT PII mendukung GeoDipa pada proyek PLTP

Dalam pengembangan PLTP Dieng 2 dan PLTP Patuha 2, Geo Dipa Energi menandatangani tiga perjanjian kerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), Direktorat Pengelolaan dan Resiko Kementerian Keuangan, dan dengan Asian Development Bank (ADB). 

Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried F. Wicklein mengatakan, kedua proyek panas bumi tersebut akan membantu Indonesia memerangi perubahan iklim dan menjadikan sistem kelistrikan yang berkelanjutan, andal, dan efisien. Juga akan mendorong peningkatan dunia usaha dan konsumen untuk mengakses energi yang terjangkau dan modern.

"Bantuan kami sejalan dengan sasaran jangka panjang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan energi, termasuk memaksimalkan penggunaan sumber daya energi dari dalam negeri, menambah bauran energi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan," ujar Winfried.

Baca Juga: ADB pinjami US$ 300 juta untuk tingkatkan proyek panas bumi di Indonesia

Penandatanganan kerja sama untuk pengembangan proyek PLTP Dieng 2 dan PLTP Patuha 2 dilakukan antara PT Geo Dipa Energi (Persero) dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia untuk penjaminan, PT Geo Dipa Energi (Persero) dengan ADB untuk loan agreement, serta penandatangan guarantee agreement antara PT Geo Dipa Energi (Persero) dengan Direktorat Pengelolaan dan Resiko Kementerian Keuangan.

Dengan penandatanganan kerja sama tersebut, maka akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik panas bumi sebesar 110 MW (2x55 MW) melalui PLTP Dieng 2 dan Patuha 2. Konstruksi PLTP diharapkan akan dimulai pada akhir 2020 dan dijadwalkan untuk beroperasi (COD) pada tahun 2023.

Kedua Proyek PLTP tersebut adalah proyek proritas dan vital pemerintah, yang tertuang di dalam keputusan Menteri ESDM No. 1567 K/21/MEM 2018 dan Peraturan Menteri ESDM No. 40 tahun 2014. Proyek PLTP ini merupakan proyek Geothermal pertama dengan Asian Development Bank (ADB) yang menggunakan skema direct lending.

Baca Juga: KIP: Kementerian ESDM tidak pernah keluarkan IUP dan WKP Geo Dipa”

"Geo Dipa berkomitmen untuk bisa memenuhi target pemanfaatan energi terbarukan menjadi energi listrik melalui pemanfaatan panas bumi yang terbesar di dunia. Juga dalam menjamin keberlanjutan hidup Indonesia khususnya dalam ketahanan energi nasional ke depan," tegas Riki.

Penambahan unit 2 PLTP 55 MW di Dieng dan juga 55 MW di Patuha ini juga bakal memberikan manfaat langsung melalui Bonus Produksi bagi pemerintah daerah ditingkat Kabupaten setiap tahunnya serta program Community Development dan Corporate Social Responsibility. Tidak hanya ditingkat Propinsi dan Kabupaten, namun kedua proyek tersebut dapat memberikan manfaat langsung hingga ke lapisan masyarakat desa.

Berdasarkan penelitian, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sebesar 200 MW berpotensi mempekerjakan sekitar 0,5 orang per MW. Ini belum termasuk penambahan tenaga seperti Satpam, Pekerja Harian dan lainnya. Sedangkan selama 3 tahun masa konstruksi diperkirakan akan mempekerjakan tenaga kerja yang bertahap hingga sampai puncaknya diperkirakan mencapai sekitar 1.000 orang.

Baca Juga: Tambah kapasitas PLTP, Geo Dipa berkomitmen kembangkan energi bersih ramah lingkungan

PT Geo Dipa Energi (Persero) sendiri merupakan salah satu special mission vehicles (SMV) yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI. Adapun, proyek pengembangan PLTP Dieng dan Patuha tahap 2 tersebut membutuhkan investasi sebesar US$ 469,2 juta. Proyek tersebut juga masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×