kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.713   71,00   0,43%
  • IDX 8.071   10,07   0,12%
  • KOMPAS100 1.117   0,96   0,09%
  • LQ45 790   -4,19   -0,53%
  • ISSI 282   1,24   0,44%
  • IDX30 414   -1,72   -0,41%
  • IDXHIDIV20 471   -3,46   -0,73%
  • IDX80 123   0,16   0,13%
  • IDXV30 133   0,42   0,32%
  • IDXQ30 130   -0,63   -0,48%

Industri Teriak Kekurangan Pasokan Gas, Kementerian ESDM Buka Suara


Sabtu, 16 Agustus 2025 / 17:57 WIB
Industri Teriak Kekurangan Pasokan Gas, Kementerian ESDM Buka Suara
ILUSTRASI. Petugas memeriksa jaringan distribusi pipa gas di PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) di kawasan Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/7/2025).Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim pasokan gas tetap aman di tengah keluhan pelaku usaha kekurangan gas.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

Data Kemenperin mencatat, utilisasi industri keramik nasional pada semester I-2025 hanya mampu bertahan di kisaran 70–71 persen. “Kalau pasokan gas terus terganggu, capaian ini bisa tergerus, termasuk industri pupuk yang menopang program swasembada pangan Presiden Prabowo,” ujar Febri.

Kemenperin juga menyoroti ketimpangan distribusi HGBT. Dari kebutuhan total gas industri 2.700 MMSCFD, pasokan HGBT yang tersedia hanya 1.600 MMSCFD.

Dari jumlah itu, 900 MMSCFD atau 50% dialokasikan untuk BUMN seperti PLN dan Pupuk Indonesia. Sementara itu, industri swasta yang menjadi tulang punggung manufaktur nasional justru mendapatkan porsi lebih kecil.

“Kondisi ini tidak sehat dan berpotensi mengganggu iklim usaha,” jelas Febri.

Baca Juga: SKK Migas Klaim Jawa Timur Kelebihan Pasokan Gas

Apabila pengetatan berlanjut hingga hanya 48 persen dari kebutuhan, maka 134.794 pekerja di sektor industri pengguna HGBT berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Rinciannya antara lain: industri keramik (43.058 pekerja), baja (31.434 pekerja), petrokimia (23.006 pekerja), pupuk (10.420 pekerja), kaca (12.928 pekerja), oleokimia (12.288 pekerja), dan sarung tangan karet (1.660 pekerja).

“Angka ini alarm serius. Setiap kebijakan terkait pasokan gas harus mempertimbangkan implikasi terhadap keberlangsungan usaha dan kesejahteraan ratusan ribu keluarga yang menggantungkan hidup pada sektor ini,” tegas Febri.

Kemenperin mendorong adanya koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk menjamin pasokan HGBT yang adil antara BUMN dan swasta.

Febri menegaskan, gas bumi adalah energi strategis yang berperan penting menjaga daya saing industri nasional. Jika tidak segera diatasi, dampaknya akan merembet pada neraca perdagangan, investasi, hingga kesejahteraan masyarakat luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×