kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah lakukan uji coba BBM bersubsidi terhadap 409 mikrolet dan 1.850 taksi


Selasa, 25 Januari 2011 / 16:24 WIB
Pemerintah lakukan uji coba BBM bersubsidi terhadap 409 mikrolet dan 1.850 taksi


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan bakal segera melakukan uji coba pemberlakuan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi terhadap mikrolet dan taksi di wilayah Jabodetabek.

Caranya, dengan memasangkan stiker untuk mengidentifikasi kendaraan yang berhak mendapatkan subsidi BBM. Uji coba ini dilakukan terhadap 409 mikrolet jurusan Terminal Kampung Melayu-Senen dan 1.850 taksi bandara Soekarno-Hatta.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso mengatakan program pemasangan stiker itu akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM dan Organda. "Pemasangan stiker akan dilakukan minggu ini dan minggu depan," ungkap Suroyo, Selasa (25/1).

Suroyo mengatakan untuk tahap awal pemasangan stiker dilakukan pada mikrolet jurusan Kampung Melayu-Senen. Rinciannya adalah mikrolet bernomor M 01 sebanyak 269 kendaraan, M 01A sebanyak 124 kendaraan dan M 01G sebanyak 16 kendaraan.

Kendaraan umum itu akan diberi stiker jika dari hasil identifikasi dinyatakan laik jalan atau memiliki buku uji yang masih berlaku dan kartu pengawasan. Selanjutnya uji coba itu juga akan dilakukan ke trayek lain seperti Kampung Melayu-Kalibata.

Selain itu, penerapan stiker ini juga dilakukan pada sebanyak 1.850 taksi di bandara Soekarno-Hatta. Taksi yang mendapatkan stiker harus taksi menggunakan argo.

Dalam uji coba itu, kendaraan yang menggunakan stiker akan mendapatkan tempat khusus untuk mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). Petugas SPBU akan mengidentifikasi dari barcode yang dipindai. "Tapi kami masih belum memastikan berapa maksimal premium yang bisa diisi, untuk menghindari kecurangan," ungkap Suroyo.

Pembatasan bahan bakar premium akan mulai dilakukan pada 1 April 2011 di Jabodetabek. Selanjutnya akan diberlakukan di Jawa dan Bali pada bulan Juni 2011. Sedangkan pembatasan penggunaan premium di seluruh Indonesia baru akan dilakukan pada bulan Desember 2011.

Sementara itu, Sekjen Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), Andriyansyah mengatakan mereka masih akan mengkaji pengaruh harga bahan bakar terhadap biaya operasional. "Sejauh ini belum akan ada perubahan tarif," ungkap Andriyansyah.

Menurut Andriyansyah, sebagian besar angkutan di Jabodetabek atau sekitar 60% menggunakan solar dan 40% premium. Saat ini jumlah bus kecil di Jabodetabek sebanyak 12.984, bus sedang 4.960 dan bus besar sebanyak 4.507.

Sementara jumlah taksi sebanyak 24.324 unit, bajaj atau kancil sebanyak 14.424 dan bus way sebanyak 524 unit. Sedangkan secara nasional, jumlah bus mencapai 937.000 unit. Jumlah itu merupakan 3% dari populasi kendaraan roda empat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×